AWI Banjarnegara Kutuk Pengeroyokan Terhadap Wartawan, Yang Diduga Dilakukan Oleh Massa Peternak Babi.

 

BANJARNEGARA- Ketua Dewan Pimpinan Cabang Aliansi Wartawan Indonesia Banjarnegara (AWI) Harmono menyatakan prihatin dan mengutuk keras atas aksi kekerasan terhadap Wartawan atas nama Tulus dan Hadi saat menjalankan tugas jurnalistiknya terkait melakukan klarifikasi di Rumah M Pemilik Peternak Babi di Desa Slarang, Kecamatan Adipala Kab Cilacap Jateng Sabtu (30/4) kemarin.

“Kami mengutuk dan mengecam keras aksi kekerasan terhadap jurnalis yang bernama Tulus dan Hadii. Kekerasan dan intimidasi terhadap Wartawan yang sedang menjalankan tugas klarifikasi jelas melanggar Undang-Undang 40/1999 tentang Pers dan mengancam kebebasan pers,” ujarnya, Harmono ketua DPC AWI Banjarnegara Minggu (31/04/2022).

Menurut Harmono, apapun kejadiannya, melakukan intimidasi dan menghalang-halangi profesi wartawan merupakan tindakan yang dilarang. “Peristiwa seperti itu sangat memprihatinkan bagi kebebasan pers dan perlindungan terhadap profesi wartawan,” kata dia.

Harmono menuntut agar Polres Cilacao segara mengusut tuntas kasus ini dan menangkap pelaku kekerasan. Sekaligus meminta InsanPers Cilacap untuk melakukan pendampingan dan pengawalan terhadap korban selama proses hukum berlangsung.

“Kami meminta kepada aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan membawa pelakunya ke peradilan untuk mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya,” katanya,

Kejadian ini, lanjut dia, menambah catatan hitam kasus kekerasan dan intimidasi terhadap jurnalis di Indonesia. Menurutnya, jurnalis yang seharusnya dilindungi selama aktivitas peliputan justru diintimidasi dan dihalang-halangi.

“Agar bisa menjalankan tugas dengan optimal, kami membutuhkan dukungan dan respek semua pihak. Bentuknya adalah memberikan akses seluas-luasnya. Juga, menjamin keamanan serta kenyamanan jurnalis dalam menjalankan tugas,” pungkas pengacara satu ini.

Pada kejadian itu, kedua wartawan yang sedang menjalankan tugas kewartawananya saat berada di Rumah Peternak Babi, oleh karyawan supaya menunggu bosnya (M), setelah M pemilik kandang babi datang, langsung memaki-maki, Berteriak-teriak dan tidak begitu lama sekelompok massa datang, sehingga Hadi dan Tulus memutuskan berupaya meninggalkan tempat tersebut, akan tetapi pemilik peternakan babi tidak memperbolehkan pergi.

Meski Hadi dan Tulus mencoba menjelaskan dan bertanya apa salahnya, akan tetapi apa yang mereka katakan tidak didengar, sehingga terjadi penganiayaan yang menimpa mereka.
Lebih lanjut, massa ada sekitar 20 Orang, massa membabi buta memukul dari berbagai arah, walaupun pada saat itu sudah berupaya menjelaskan apapun tidak digubris.Adapun kedua orang wartawan tersebut diselamatkan oleh warga sekitar, sementara helm, barang milik salah satu wartawan bernama Tulus hilang. (One)