Mengenang Kebaikan Mendiang Suami,Dwi Prihandini Membantu Anak Distabilitas

Aru Maluku Selidikkasus.com-Sekali mendayung dua tiga pulau terlampau.pepatah tua yang sementara di jalankan oleh,putri asal Madura untung mengenang mendiang suaminya,yang telah wafat 5 tahun lalu.

21 November 2015 Klery Klevy Mailuhu Meninggal dunia mulanya dari situ disaat peti jenaza mau di tutup saya menyampaikan sesuatu yang merupakan kesepakatan kami semula bahwa kami mau melakukan sesuatu untuk Maluku,jadi meskipun dia sudah meninggal,saya berjanji,sepakat saya akan melakukannya sendiri walaupun dia sudah tiada.unkap Dwi Prihandini pada 24/9-2020 bertempat di Cafe Gospel jln Cendrawasi Kecamatan Pp Aru Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku saat di temui awak media.

Lanjutnya,Dua minggu setelah kepergian suamiku,maka saya merumuskan Klery Klefy Institut yang di launsing tepat di hari ulang tahun Klery yaitu12 Februari 2016 namun yayasan itu tidak buka rekening dan tidak buka donasi kenapa, saya merasa cinta saya dan Klery tidak mau di kacaukan dengan apapun yang berhubungan dengan uang ungkap Dwi.

Lanjutnya saya akan berupaya semaksimal dengan dengan sumber daya saya sendiri,keputusan mengelilingi Maluku awalnya hanya untuk menghibur hati sebenarnya ungkapnya karena saya masih merasa kehilangan Klery Klefy jadi untuk mengenang dia saya putuskan untuk jalan jalan sembari melihat keindahan alam Maluku,seperti di Moa Ada kudanya,di Saparua ada Benteng Durstede,Aru dengan Mutiaranya,ada juga burung Cendrawasi dengang bulunya yang warna warni,Seram,Binaya dll.

Ketika di Aru,saya melihat,di balik kehindahan Alam ternyata,saya menemukan banyak jumlah anak anak distabilitas,yang saya temui awalnya dari salah satu relawan saya yang pada waktu itu adiknya membutuhkan Kursi Roda dan saya bantu ungkapnya.

Kata Dwi,ketika saya persiapan untuk kembali ke Jakarta,saya di tanya oleh relawan apakah selain adik saya,ibu bisa menbantu orang lain?ketika saya mersespon maka,mulai saat itu semakin saya intens datang ke Aru,hingga kini sudah kurang lebih 7 kali saya datang ke Aru,yang kami temui cukup banyak berkisar antar 20-30 anak Distabilitas yang kami temui,bahkan sekarang ini,sudah berkisar 77 anak dengan kondisi macam macam,ada yang tuna Rungu,tuna wicara,tuna daksa bahkan ada tuna ganda juga ada tutur Dwi.

Saat ditanya mengenai sumber dana untuk membantu Anak anak distabilitas,ia mengatan,jadi saya bekerja lebih giat dari sebelum Glery(mendiang suami)meninggal,dan saya mulai membuka perusahan yang baru,dengan tujuan bisa cepat kembali karena,melayani di Maluku ini bukan cuma sekedar tenaga tapi saya ingin melayani dengan lebih artinya,saya tidak cuma memberi pembelajaran (Education) saja,namun ada hal hal yang harus saya bantu seperti beras,gula,susu untuk membantu keluarga dari anak Distabilitas ini,untuk saya mungkin bisa makan dan tidur enak di Jakarta,tapi saya tidak bisa melihat anak anak itu menderita begitu saja,ungkapnya dengan wajah sedih.

Jadi tolong sampaikan untuk semua masyarakat di khususnya Masyarakat di Maluku, Baik yang sudah kenal saya atau yang belum kenal,bahwa saya ke maluku tidak ada agenda Politik karena saya bukan anggota partai manapun bisa di cek saja,dan saya juga bukan wakil dari pemerintah,dan tidak pernah mendapatkan dana dari luar negeri dan saya tidak buka donasi bentuk apapun.semuanya saya lakukan dari penghasilan saya pribadi.

Di akhir pembicaraan ia katakan,Semua ini saya lakukan sebagaimana Klery Klefy Mailuhu berjuang untuk saya,jadi saya mau berjuang ini juga untuk dia membalas semua kebaikan dia kepada saya di masa hidupnya dulu ungkap Dwi.

Lp Kaperwil Maluku.