Kadis Perindag Resah Dengan Keputusan Sepihak Kementrian Perhubungan Soal Tol Laut

Aru Maluku, -Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kepulauan Aru, sangat resah atas keputusan Kementrian Perhubungan Pusat yang membawahi Tol Laut pasalnya Keputusan yang di ambil tidak pernah melalui prosedur atau keputusan sepihak.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Kepulauan Aru, Alo Tabela saat di temui awak media ini dikediamannya pada 12/6 mengatakan,perlu saya sampaikan bahwa kuota kontener muatan datang dari Surabaya ke Dobo itu saya dengar tidak resmi artinya saya dengar dari pengusaha pengguna jasa tol laut di kota dobo dan rekan saya bagian Ekspedisi.
Jadi yang di sesalkan yaitu hal hal yang menyangkut Pemerintahan itu tidak resmi,artinya Kementrian Perhubungan Pusat yang membawahi Tol laut,tidak pernah menyurati kami pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Aru secara resmi apa bila ada terjadi pengurangan,kuota Jata kontener ungkap Tabela.

Dikatakan,setelah saya mengetahui bahwa ada terjadi pengurangan jata kuota kontener tol laut untuk Aru,saya langsung menghubungi Kementrian Perhubungan Pusat yaitu saudara Rudi yang adalah Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) di Kementrian Perhubungan Pusat, Melalui Grup kami Yaitu P17 di mana Grup tersebut di buat untuk Kabupaten Kepulauan Aru dan Kabupaten Kepuluan Tanimbar.oleh Kementrian Perhubungan Pusat.

saya pertanyakakan sampai di mana keberpihakan Pemerintah Pusat dalam hal ini kementrian Perhubungan terhadap maksud baik Presiden RI Joko Widodo untuk program Tol Laut?
Perlu di ketahui bahwa ada 2 hal penting dalam program tol laut yakni Pertama:mengurangi Disparitas Harga antara produsen dan konsumen lebih khusus untuk masyarakat di 3T,yang kedua menjaga kestabilan stok khususnya barang pokok di daerah 3T.di mana Kabupaten Kepulauan Aru Yang termasuk di dalam Daerah 3T dan banyak banyak T lagi,tetapi dalam perjalannya program Tol laut semakin amburadul ungkap Tabela.

Lanjutnya,Saya pertanyakan Dalam Grup P17,sebenarnya ada apa dengan tol laut yang masuk di Aru,pada hal ada dua Kabupaten yang pernah dapat Penghargaan dari Mentri Perhubungan,yakni Kabupaten Morotai,dan Kabupaten Kepulauan Aru sebagai pengguna tol laut yang baik,dengan jumlah muatan balik yang cukup namun setelah itu penghargaan tersebut tidak punya nilai apa apa,karena tidak pernah di perhatikan walaupun selalu saya protes.

Awal kontener tol laut jalan kuota Aru mencapai 100 kontener namun kuota ini di kurangi,di kurangi hingga 2021 tinggal 30 kontener terus ada bebijakan lagi turun menjadi 20 kontener,dan ini sudah saya pertanyakan namun jawaban dari PPK saudara rudi mengatakan untuk mengakomodir kontener muatan balik,ini merupakan suatu kebijakan yang konyol karena muatan datang dan muatan balik itu menurut hemat kami fungsinya sama pungkas Kadis.

Masih menurutnya,disini terjadi hal yang aneh kenapa bisa mengakomodir Kontener muatan Pergi Sementara kontener muatan datang di kurangi,ini sama saja tidak melaksanakan program pemerintah dengan baik,apalagi kapal yang di gunakan untuk mengangkut kontener adalah PT TEMAS LINE yang sudah tidak menjadi rahasia publik lagi bahwa Kapal tersebut milik suasta,yang menang tender untuk mengangkut kontener bersubsidi,dan juga memilik cuma satu operator sudah barang tentu lebih mengutamakan Reguler ketimbang tol laut.ungkap Tabela.

Diakhir pembicaraan tabela mengatan,siapa sebenar yang mengambil keuntungan besar dibalik kontener tol laut,ingat saya sudah menyurati Mentri Perhubungan dan juga ke Presiden RI jadi kita tunggu saja.kami Aru juga bahagian dari negara kesatuan Republik Indonesia(NKRI)kenapa harus kita di anak tirikan ia juga mengingatkan kepada Direktur Lalulintas dan angkutan laut (DIRLALA) di bawah pimpinan Capt Antoni Arif Priadi agar mengambil kebijakan yang sesuai prosudur jangan kebijakan konyol.tutup Tabela.

Lp Kaperwil Maluku
Jus,S