
PEKANBARU- SKC Seorang Anggota DPRD Riau, mengkritik Pemprov Riau yang sampai saat ini belum mampu mengendalikan dan menekan angka Covid-19 di Bumi Lancang Kuning. Padahal, pemerintahan dalam kepemimpinan Gubernur dan Wakila Gubernur Riau, Syamsuar-Edy Natar sudah diberi anggaran banyak untuk bekerja.
A H menyebutkan, rata-rata penambahan kasus Covid-19 di Riau di atas 100 kasus tiap harinya. Bahkan dalam sepekan terakhir sudah banyak yang meninggal dunia, sementara anggaran sudah ada.
“Berarti tak ada langkah antisipasi pasca PSBB, dan tak ada proyeksi ke depan yang harusnya dilakukan oleh Pemprov.Riau, seakan terlihat tidur nyenyak dalam menghadapi pandemi ini,” kritik A H
Padahal, lajutnya anggaran yang di realokasi sebesar Rp474 miliar untuk penanganan Covid-9 yang dimulai pada Maret lalu, digunakan tidak lebih dari 50 persen.
“Artinya 7 bulan berjalan baru digunakan tak lebih dari 50%, dan masih menyisakan anggaran hampir Rp200 miliar. Andai Pemrov memiliki proyeksi kebutuhan yang benar, maka kasus penyebaran Covid-19 tak mungkin tidak bisa dikendalikan,” tegasnya
Menyikapi hal ini, salah seorang warga Pekanbaru, BW menilai kinerja Gubri tidak serius dalam penanganan Covid ini. Justeru saat ini, berbagai persoalan melanda Gubri Syamsuar. “Kasus Covid semakin melonjak, Kasus Karhutla mengendap, Kasus dugaan politik dinasti semakin kuat, Kasus pemeliharan jabatan terduga korupsi makin dilindungi demi kepentingan sang Gubri,” kesalnya. (media grup)