Pekanbaru- selidikkasus.com -Warga masyarakat yang mengaku sebagai pemilik Lahan di kawasan Pelabuhan jalan Gajah Mada mengajak Media dan LSM ke lokasi yang saat ini sedang dikuasai PT.LOTTE E&C dan PT.SPRIMA untuk memasukan Alat Berat dari luar.
Saat ini, PT.SPRIMA bersama puluhan tenaga kerjanya sedang melakukan aktivitas pembuatan jalan di daerah itu. Rabu, (15/7/2020) Pkl 10.30.WIB. Sebuah alat Crane berbobot 300 ton terpuruk di tengah jalan itu.
Lantas, PT.SPRIMA membangun tapak di atas lahan masyarakat seluas sekitar 2 Hektar dengan coran beton diperkirakan puluhan x puluhan meter guna untuk tempat alat berat miliknya yang akan dikeluarkan dari tengah jalan itu.
Saat di lokasi, tim bertemu dengan Security. Kemudian Security memanggil pihak Humas bernama Endang Septrianty yang kemudian Endang berbincang dengan masyarakat pemilik lahan.
Endang pun menyarankan agar urusan soal kepemilikan lahan ditanyakan ke PT.Lotte dan PT.Medco. “Urusan kepemilikan lahan silahkan ditanyakan saja ke PT.Lotte dan PT.Medco. Kalau izin kami bekerja disini, semuanya lengkap,” kata Endang.
Penjelasan Endang tidak digubris oleh warga pemilik lahan, maka mereka menegaskan agar PT.SPRIMA dan PT.Lotte harus bertanggung jawab atas pengerusakan lahan itu. Luas lahan yang dirusak akibat pembangunan pembuatan Pondasi tempat Alat Berat, diperkirakan 2 Hektar.
“Pokoknya, kami tidak mau tau. Atas dasar apa dan perintah siapa PT.SPRIMA dan PT. Lotte membangun mengecor dan mebuat Pondasi di lahan kami. Jika tidak segera dihentikan aktivitasnya, maka kami pastikan untuk menutup jalan ini, hingga persoalannya clear,” kata warga Badak ini.
Sementara Humas PT. Lotte, Andika yang dikonfirmasi dalam hari yang sama mengatakan, persoalan tersebut agar ditanyakan saja ke PT.Medco. “Itu urusan PT.Medco, ditanyakan saja kepada PT.Medco,” jawab Andika dengan singkat. (Bowozid)