Jakarta,selidikkasus.com Terkait aksi pembakaran bendera PDIP dalam aksi unjuk rasa menolak RUU HIP pada rabu 24/6 kemarin,Pimpinan fraksi PDIP di DPR mengeluarkan pesan kepada seluruh anggota fraksi.
Pesan itu disampaikan Ketua Fraksi PDIP DPR Utut Adianto dan Sekretaris Bambang Wuryanto yang biasa disapa Bambang Pacul telah mengonfirmasi kebenaran pesan tersebut.
“Ya kemarin diterbitkan sekitar jam 17.42 wib” kata Bambang kepada wartawan,kamis 25/6.
Isi pesan itu anggota PDIP DPR disarankan untuk menyiapkan barisan di level masing masing. Anggota Fraksi PDIP DPR diminta menunggu komando dari pimpinan partai dan bergerak serentak setelah ada aba aba.
“Kita menunggu komando dari pimpinan kita,sebagai saran sementara,siapkan barisan di level masing masing,begitu ada aba aba kita bergerak serentak” begitu bunyi pesan kepada anggota fraksi PDIP DPR.
Disebutkan pula dalam pesan itu bahwa demonstran dalam aksi unjuk rasa menolak RUU HIP pada rabu 24/6 kemarin telah membakar bendera PDIP yang merupakan lambang kehormatan PDIP, aksi pembakaran bendera itu disebut sebagai tantangan secara terbuka terhadap seluruh jajaran kader PDIP.
“Sebagai sebuah organisasi,sebagai sebuah barisan,kita bukan hanya tersinggung,kita marah besar” ujarnya.
Sekjen Partai PPP Arsul Sani menyarankan PDIP tidak usah membawa aksi pembakaran bendera PDIP saat aksi unjuk rasa menolak RUU HIP ke ranah hukum.
“Kalau kami di PPP menyatakan kepada PDIP yang begitu tidak usah juga,pada saat ini setidaknya,itu kemudian ditindak lanjuti dengan katakanlah proses hukum melalui laporan ke Polisi” kata Asrul kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan Jakarta,kamis 25/6.
Koordinator aksi menolak RUU HIP,Edy Mulyadi merspon dengan menampik aksi itu direncanakan pihaknya.
“Pembakaran bendera itu accident,karena saat saya dipanggung juga saya bilang kita bakar bendera PKI,saya cuma menilai sebagai spontanitas aksi massa saja,jadi tidak dipersiapkan panitia sama sekali” papar Edy saat dihubungi awak media,kamis 25/6.
(F.Gun’s/Jakarta)