
MAGELANG – Majelis Hukum dan HAM (MHH) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PMW ‘Muhammadiyah) Jawa Tengah menggelar Pelatihan Paralegal ‘Muhammadiyah yang diikuti oleh 35 peserta utusan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah yang diikuti peserta dari seluruh Daerah Kabupaten /kota Se Jawa Tengah pada Sabtu-Minggu (1-2/2-2025) secara tatap muka. Pelatihan yang terlaksana atas kerjasama antara MHH PWM Jateng dengan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dibuka dengan dilakukannya ketukan oleh Utusan Wakil Ketua PWM Jateng.
Ketua LBH AP PWM Jateng ‘yang membidangi Bambang Sukoco, SH, MH menyampaikan apresiasi atas kerjasama yang terjalin selama ini dengan Unimma. “Kegiatan ini cukup strategis karena nanti Insya Allah dapat saling memberi manfaat dan kami berharap mudah-mudahan di tingkat kabupaten/kota pun nanti akan melakukan hal yang sama yakni melakukan pendidikan paralegsl, diperiode PWM Jateng, saat ini ditarget menghasilkan Paralegal 100 pertahun sebagai jawaban atas kekurangan SDM Paralegal setempat.”ungkap Bambang.
Wakil Rektor III UNIMMA, DR Muh Tohir menyampaikan melaui kegiatan ini dapat menghasilkan paralegal yang siap terjun ke lapangan karena materi yang diberikan bukan hanya materi pengetahuan saja tetapi para peserta juga akan diminta aktif melakukan simulasi bagaimana mendampingi klien, bagaimana merumuskan dokumen hukum yang dapat bermanfaat di lapangan dan kegiatan ini juga sebagai wujud pengenalan UNIMMA Kemasyarakat.
“Namanya paralegal tidak terbatas sarjana hukum saja, tetapi siapapun yang memiliki pengetahuan bisa menjadi paralegal dan bisa mendampingi advokasi masyarakat di dalam maupun luar pengadilan dan Unimma sebaga wujud pengenalan ke nasyarakati. “Namanya paralegal tidak terbatas sarjana hukum saja, tetapi siapapun yang memiliki pengetahuan bisa menjadi paralegal dan bisa mendampingi masyarakat di dalam maupun luar pengadilan.”
Ke depannya Muh Tohir Wakil UNIMMA Juga pengurus PDM Magelang, berharap bersama MHH PWM ‘Jateng ‘ dapat meningkatkan status paralegal ‘Muhammadiyah’ sebanyak 100 pertahun. “Karena kalau status paralegal masih dapat menemui beberapa kendala di lapangan sehingga kita perlu meningkatkan status paralegal ini untuk kekurangan SDM dalam pelayanan Advokasi dan konsultasi siap memfasilitasi kegiatan pendidikan semacam ini.” ungkapnya.
Wakil Ketua MHH PWM ‘Muhammadiyah Jateng Prof Dr MA Fatah Santosa menyampaikan bahwa pelatihan paralegal ini merupakan upaya MHH PMW ‘Jateng untuk mendukung keberadaan paralegsl nantinya ada LBH Atau Posbakum (Pos Bantuan Hukum) Muhammadiyah di setiap daerah yang tersebar di Pimpinan Daerah ‘Muhammadyah Kabupaten/kota Se Jateng. Ia menyebut mendirikan LBHAP Muhamadiyah Setiap daerah merupakan salah satu program unggulan dari dari 8 hasil Muhtamar Muhammadiyah di Surakarta yang di kerucutkan menjadi 3 program inti dari MHH PWM ‘Jateng, karena kehadirannya sangat penting bagi advokasi masyarakat sekitar terutama dalam melakukan pendampingan bagi para korban yang bersifat litigasi dan non litigasi dan anggota perserikatan, ‘ucapnya
Dalam praktik pembelaan maupun pendampingan konsultasi dan advokadi yang dilakukan PDM didaersh Jateng ini disebut, menghadapi beberapa hal salah satunya adalah kurangnya SDM baik paralegal maupun advokat. Oleh karena itu melalui pelatihan ini ia berharap dapat menumbuhkan banyak paralegal ‘Muhammadiyah dari lintas majelis yang ada sehingga dapat bersinergi bersama mengatasi permasalahan hukum yang dihadapi masyarakat. “Ketika kita melakukan pendampingan korban kekerasan terutama perempuan dan anak, memang ada hal yang harus dipenuhi karena korban memiliki beberapa kebutuhan yang harus kita bantu seperti bantuan layanan kesehatan, layanan hukum, maupun layanan psikologi yang dalam hal ini LBH AP atau Posbakum tidak bisa berjalan sendirian.”
Terlebih menurut Fatah, pada praktiknya LBH di beberapa Daerah kabupaten atau kota sudah berdiri dan ada yang belum, yang sudah ada dilakukan pemberian layanan korban yang bersinergi dengan majelis lain oleh karena itu penguatan advokat lintas majelis perlu diberikan sehingga pendampingan bisa berjalan lebih efektif lagi.
Wakil Ketua PWM Jateng i menyebut bahwa Muhammadiyah ‘adalah tempat bagi umat untuk bertanya dan untuk mencari perlindungan serta mencari solusi sehingga adalah tanggung jawab warga persyarikatan untuk merespon hal tersebut. “Di bidang hukum maka paralegal ini yang akan membantu masyarakat sehingga disetisp Darrah diJateng harus mempunyai bekal dan punya jaringan untuk menyelesaikan persoalan keumatan kebangsaan.”,
Ia juga menyebut bahwa Muhammadiyah memiliki kultur yang kuat disetiap dakwah harus berdasar pengetahuan di pelatihan inilah menurutnya dapat menjadi tempat meningkatkan pengetahuan dan usaha dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat yang dibarengi juga dengan munajat yang kuat kepada Allah.
Oleh karena itu dukungannya bagi para peserta untuk mengikuti pelatihan ini dengan sungguh-sungguh sehingga dapat menjadi penggerak layanan hukum di wilayah dan daerahnya masing-masing sesuai peraturan yang berlaku.
“Paralegal tidak harus profesinya dari hukum, berarti bapak atau ibu-ibu yang hadir ini bisa asal punya niat, punya komitmen, punya pengetahuan.” pungkasnya (one)