Mantan Bendahara Desa Harapan Jaya Meluruskan Dugaan Pagu DD Tahun 2021 dan Mengakui Tetap Bertanggung Jawab  

 

Morowali- Terkait Dugaan Dana Desa Harapan Jaya Kecamatan Bumi Raya Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah Anggaran Tahun 2021 Mantan Bendahara Desa Harapan Jaya, Samsu Alam meluruskan kembali di media ini, Senin(28/03/2022) Yang dilaporkan itu sudah tidak sesuai karena kemarin ada kita pemeriksaan pihak inspektorat, itupun kesalahannya ini karena adanya kemarin banyak Item kegiatan dilaksanakan akhirnya kita defisit dari anggaran,”Jelas Samsu Mantan Bendahara ini.

“Sambungnya, Akan tetapi dari awal saya selaku bendahara adanya kekeliruan dalam bentuk pengelolaan sudah saya sampaikan tetap akan diselesaikan, cuma kita minta waktu,” Terangnya.

Inspektoratpun kemarin sampaikan seperti itu mereka minta jangka waktu 2(Dua) Minggu akan datang, kita harus menyelesaikan semua,”Ucapnya.

“Kalau sejumlah itu tidak sejumlah itu, karena sebagian besar sudah dikembalikan, yang dikembalikan itu seperti Tong Sampah itu memang tidak ada direalisasi, maka dana dikembalikan ke kas desa jumlah Rp.32.635.000 sudah saya kembalikan ke kas desa,” Ungkapnya

Jadi kemarin hasil pemeriksaan kita akan menyelesaikan dalam jangka 2 Minggu ini, waktu yang diberikan oleh tim Audit inspektorat,”Sebutnya.

Karena seandainya kemarin itu cair Dana yang kita harapkan dari Pemerintah daerah yang untuk mengganti kegiatan dua kali itu mungkin kita tidak sampai devisit,”Urainya.

“Samsu menambahkan, saya memang Akui selaku Bendahara kemarin kurang teliti dalam bentuk pencatatan pengeluaran Anggaran akhirnya saya sendiri mau mempertanggungjawabkan dalam bentuk catatan, saya tidak memiliki sudah bingung karena mengeluarkan lupa didalam bentuk catatan.

Kalau kekeliruannya sebenarnya tidak ada unsur kesengajaan bahwa kemarin adanya beberapa Item itu yang tidak direncanakan, tiba-tiba ada pelaksanaan yang adanya mewakili daerah disitu kita memang menggunakan biaya besar tapi diharap orang yang mau mengganti diharap tidak cair seratus persen hanya dicairkan 50 persen dana yang sudah dijanjikan akhirnya kami ini mengalami defisit.

Kalau BLT itu tetap kita akan menyelesaikan dalam jangka 2 Minggu, lalu sempat saya janjikan hari Jumat cuma dana yang saya harap itu tidak cair

Jadi kalaupun seratus sembilan puluh sekian juta tidak benar karena semua pengadaan apa yang memang sebelum saya laksanakan itu sudah saya adakan

Seperti apa yang dinaikan di pemberitaan itu sudah saya selaku bendahara penanggungjawab mutlak, selaku pengelolahnya. saya memang tidak lari dari tanggung jawab,”Tegasnya

Menurutnya, uraian dari data Tong sampah itu tidak ada realisasinya termasuk timbunan tidak ada realisasi jadi itu sudah kembali semua Di Silpa.

Itu sisa BLT 39 0rang termasuk 4 bulan katanya itu, saya hanya mengeluarkan dana dari ini yang melaksanakan tetap akan kaur-kaur yang melaksanakan karena adanya 4 bulan yang belum terkafer, jadi kalau yang lain itu memang tidak di realisasi cuma yang ada itu timbunan itu saja yang direalisasi 72 juta sekian kemarin inspektorat sudah memberikan jalan mengembalikan ke kas desa itu tim Auditor sudah meminta kita mengembalikan ke kas desa, jadi saya minta dalam jangka satu Minggu ada dana untuk kita laksanakan tapi tidak bisa sudah jadi temuan mau tidak mau harus mengembalikan ke kas desa.

Artinya saya bilang Kekeliruan itu memang tidak ada unsur kesengajaan saya sendiri terus terang, nanti saya merasa itu ternyata dana defisit-defisit setelah pencairan dana tahap ke tiga. karena dana kemarin itu tidak cair satu kali bertahap-bertahap akhirnya kemarin setoran pelaksanaan mewakili daerah itu 2 kali ketingkat provinsi dan ke tingkat nasional itu membutuhkan biaya besar dari awal itu tidak ada anggaran itu mau tidak mau melaksanakan semua menggunakan anggaran yang ada begitu mengharapkan dana 119 juta tadi yang sudah dijanjikan oleh daerah untuk dikembalikan ternyata saat realisasinya diakhir tidak dicairkan semua apa yang menjadi harapan kami untuk menggantikan dana-dana yang sudah kita gunakan di kegiatan itu akhirnya mengalami defisit,”Pungkasnya.

“Ditempat yang sama kepala desa Harapan Jaya Katiman sebagai Pengguna Anggaran sebenarnya saya sudah sangat kwatir mulai adanya kegiatan Perpustakaan(Perpus) itu, saya pesan sama bendahara tolong hati-hati masalah uang ini makanya manusia itu lebih baik pelit dari pada kita celaka kita pelit supaya tidak celaka tapi lantaran ini yang orang ini dianggap dana desa ini minta-minta tidak lewat melalui kepala desa akhirnya mungkin kelalaian dari bendahara jadi akhirnya terbangkalai begini,”Pesan Kades saat itu

“Kaya bendahara baru bingung seperti ini makanya waktu itu sudah saya pesan pokoknya uang ini keluar bagaimana kalau kordinasi dengan kepala desa kalau pak kepala desa bilang jangan-jangan kalau bilang iya, iya tapi saya sendiri pada waktu itu yang penting aman tidak terlalu bermasalah ternyata sekarang tidak aman juga, memang saya lihat mulai dari adanya kegiatan ini banyak orang ini tidak pamit pak desa langsung menuju ke bendahara,”Tutupnya.

Erni

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*