Potensi Sekali Panen 700 Ton, Begini Strategi Desa Sidokumpul

Gresik-selidikkasus.com
Desa Sidokumpul Kecamatan Bungah terua berinovasi untuk terus meningkatkan hasil panen. Bahkan, sekali panen petani di wilayah itu menghasilkan 700 ton.

Salah satu upayanya adalah membuat inobasi pupuk organik dengan memanfaatkan urin sapi sebagai bahan utama. Kemudian, diberi campuran bakter dan difermentasi selama 21 hari.

Kepala Desa Ahmad Ashar mengatakan, mayoritas matapencaharian di desanya adalah petani. Prosentasinya hingga 80% dari jumlah penduduk.

Maka dari itu, inovasi yang dilakukan Gapoktan bakal terus didukung bahkan akan dikembangkan lebih. Selain untuk memberantas hama tikus, langkah ini salah satu upaya untuk meningkatkan hasil panen.

“Ada 115 Hektare lahan pertanian padi disini. Jika satu hektare petani panen 6 ton maka ada potensi 700 ton lebih gabah setiap kali panen. Setahun dua kali panen” ucapnya, Kamis (17/6/2021).

Setelah mendukung pengembangan pupuk organik, dalam waktu dekat dia juga berencana untuk mengikuti program Lumbung Pangan

Saat ini, salah satu usaha di Badan Usaha Milik Desa adalah produksi beras hasil panen petani. Nah, untuk memuluskan ide itu setap tahun ia mengalokasikan dana untuk penguatan modal di BUMDesa.

“Setiap tahun kita perkuat, bahkan lebih jauh saya ingin generasi milenial di desa ini mau terus bertani agar ketahanan pangan terjaga,” tambah guru Madeasah ini.

Ditempat yang sama, ketua Gapoktan Desa Sidokumpul Kecamatan Bungah Suyadi mengatakan, dahulu di desanya petani merana karena banyaknya hama tikus dan wereng.

“Hama tikus disini sangat banyak. Nah, pada 2019 kami mengembangkan produk pupuk cair dari fermentasi urine sapi. Selain itu juga kami manfaatkan rumah burung hantu dan emposan” jelasnya.

Pembuatan pupuk cair dari urine sapi ini bermula adanya sosialisasi dari UPT Dinas Pertanian yang memberikan edukasi bahwa hama tikus bisa ditanggulangi dengan cara ramah lingkungan, tanpa strum arus listrik.

Dari sana imbuh Suyadi, kelompok tani kemudian membuat dan memproduksi. Meski belum dijual bebas, namun pupuk cair yang diberi nama “Ferinsa” ini dinilai efektif untuk mengusir hama tikus.
Lp-Fununul Ihsan