
Manggarai-selidikkasus.com-Bupati Manggarai terpilih, Herybertus G.L. Nabit meminta Pemerintah Daerah kabupaten Manggarai untuk segera mengatasi keresahan masyarakat karena trend kasus positif covid-19 di Manggarai yang terus meningkat.
Pasalnya hingga Senin 11 Januari 2021, berdasarkan laporan Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Manggarai Rapid Test Antigen Positif sebanyak 102 orang, Kasus konfirmasi 98 orang dengan rincian dirawat sebanyak 11 orang, sembuh 86 orang dan meninggal satu orang.
Menurut dia, banyak masyarakat yang mulai resah dengan sistuasi kasus Covid-19, Apalagi hingga kini belum ada keputusan Pemda Manggarai (PEMKAB) terkait langkah pencegahan dan penanganan untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
“Saya banyak dapat laporan masyarakat bahwa mereka sudah mulai resah, Kasus Covid-19 terus meningkat sementara belum ada keputusan terkait langkah pencegahan. Karena pengamatan saya masyarakat masih beraktivitas seperti biasa, tidak ada tanda-tanda kalau masih pandemi Covid-19” katanya kepada sejumlah awak media, Selasa 12 Januari 2021.
Ia berharap agar Pemda Manggarai segera mempertimbangkan lagi terkait peraturan pembatasan aktifitas masyarakat terlebih khusus pada tempat-tempat umum yang berpotensi menciptakan kerumunan, seperti pasar, sekolah, tempat ibadah, terminal, pelabuhan, tempat pesta dan kegiatan masyarakat lainnya.
“Pemda harus segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat untuk menerapkan PSBB atau langkah lainnya yang dianggap perlu untuk mengatasi penyebaran Covid-19 di Manggarai. Protokol kesehatan juga harus ditegakkan” ujar politisi PDI Perjuangan itu.
Selain itu ia juga meminta agar Pemkab perlu kembali melakukan sosialisasi di tempat-tempat umum berkaitan dengan 3M untuk tetap mengingatkan masyarakat.
“Bulan April, Mei, dan Juni 2020, aparat Pemerintah secara masif mengelilingi Kota Ruteng untuk selalu ingatkan masyarakat. Seharusnya itu dilakukan lagi sekarang” katanya.
Hery Nabit juga berharap agar Pemda Manggarai menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap untuk semua tenaga kesehatan, baik di rumah sakit, puskesmas, pustu maupun fasilitas kesehatan lainnya.
“Tenaga kesehatan juga harus diperhatikan, karena banyak kasus di tempat lain justru tenaga kesehatan yang terkonfirmasi postif covid-19 jumlahnya lebih banyak, itu salah satunya karena APD yang tidak memadai” katanya.
Pasangannya Heribertus Ngabut itu juga meminta kepada Gugus Tugas untuk menyampaikan informasi secara masif kepada masyrakat terkait Rapid Test Antigen, seperti apa prosedurnya dan siapa saja yang bisa melakukannnya. Jumlah orang yang sudah mengikuti Rapid Test Antigen juga harus disampaikan kepada masyarakat.
Hal senada juga disampaikan Kepala Biro Humas Provinsi NTT, Marianus Jelamu. Ia meminta masyarakat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan cara disiplin memenuhi protokol kesehatan.
“Selalu memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menghindari kerumunan sekaligus tidak menciptakan kerumununan, batasi penyelenggaraan pesta-pesta dengan cara mengurangi jumlah orang” katanya.
Menurut dia, jika sudah ada Cluster perkantoran, maka harus lakukan kerja dengan sistem shift dan adakan penyiraman desinfektan di berbagai ruangan dan area publik lain.
“Diminta gugus tugas kabupaten Manggarai didukung TNI dan POLRI sampai dengan ketua RT untuk melakukan kontrol dan pengawasan masyarakat agar disiplin mengikuti prokes” katanya.
Misa atau ibadat keagamaan sebisa mungkin mengurangi kapasitas jumlah umat atau jemaah dengan memperbanyak frekwensi misa atau ibadat.
“Selalu menjaga imunitas tubuh dengan asup makanan bergizi, olahraga dan istrahat yang cukup, berjemur di matahari secara rutin dan sebagainya” tutupnya.
Lp/Berita: Diodisius Rikardus Palu Pan.