Proyek Lanjutan Masjid Raya Riau Di Duga Banyak Penyimpangan, PETA Riau Desak Dinas PUPR Riau Putuskan Kontrak dengan Kontraktor Pelaksana

Pekanbaru-Selidikkasus.com Puluhan Massa yang mengatasnamakan Legiun Pembela Tanah Air (PETA) Propinsi Riau melakukannya aksi unjuk rasa di depan Kantor PUPR Provinsi Riau pada Rabu 11 November 2020 yang jadwal nya pukul 13.30 berubah menjadi pukul 14:00 walau tidak keluar STTP nya dari pihak kepolisian Polresta Pekanbaru namun tetap di kawal sampai selesai.

Massa yang tergabung dalam organisasi Lembaga Legiun Pembela Tanah Air PETA Riau langsung dipimpin Ketua DPD PETA Riau Bambang SW. Dalam aksi tersebut, massa membentangkan selebaran yang bertuliskan serangkaian tuntutan.

Orasi disampaikan oleh pimpinan aksi beberapa tuntutan yang disampaikan oleh Ketua aksi tersebut. Dalam tuntutannya, massa mendesak pihak Kejaksaan Tinggi Riau untuk menginvestigasi pelaksanaan pekerjaan Masjid Raya Provinsi Riau yang sarat dugaan penyimpangan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Ditambahkan lagi Ketua aksi meminta juga pihak BPK Provinsi Riau untuk mengaudit pelaksanaan pekerjaan tersebut dan meminta Dinas PUPR Provinsi Riau mengevaluasi kontraktor pelaksana karena dianggap tidak layak serta tidak tepat waktu. Jika perlu kontraknya diputuskan karena pekerjaan ini seharusnya sudah siap di tahun 2019, namun nyatanya sampai saat ini masih belum selesai bahkan masih banyak pekerjaan. “Dulu Bapak Gubernur Riau pernah menyampaikan bahwa masjid ini sudah bisa digunakan pada tahun 2020, sekarang malah belum selesai,” sebut Bambang Sapan akrab nya.

Saya berharap Kejati dan BPK dalam menginvestigasi nantinya harus melibatkan kami akan siap mengawal dan kalau tuntutan ini tidak di realisasikannya maka akan ada aksi lanjutan nya mungkin akan mengelar aksi berikut nya di Kejaksaan Tinggi Riau atau di BPK Riau, Imbuhnya.

Harapan massa aksi meminta semua pihak untuk bersinergi mengawal pembangunan rumah ibadah sekaligus ikon Provinsi Riau dan tempat wisata religi ini.

“Jangan sampai pekerjaan ini di buat asal-asalan karena ini uang rakyat,” pintanya dalam mengakhiri orasinya. ***SK