LSM PERKARA: Misteri Kematian CS Karyawan PT.ATA dan PT.AMI Segera Terungkap

Pekanbaru – (SKC) Hingga saat ini, misteri kasus meninggalnya karyawan Outsourching PT. Andesta Mandiri Indonesia (AMI) dan PT. Agung Toyota Automal (ATA), Zul (40 Tahun) diduga masih dirahasiakan atau misterius.

Berdasarkan informasi yang didapat media ini dari sumber yang meminta identitasnya tidak dituliskan di media mengatakan, peristiwa kejadian itu sampai saat ini masih dirahasiakan oleh pihak perusahaan.

“Setahu kami, pada saat kejadian sekitar tgl 23 September 2020 lalu itu, tidak ada reaksi dari perusahaan untuk menyampaikan kepada keluarga secara transparan. Termasuk hak-hak korban sebagaimana aturan dalam UU Ketenagakerjaan,” ujarnya kepada media ini, Sabtu (3/10/2020).

Peristiwa naas ini, diduga terjadi pada hari Rabu, 23 September 2020 sekitar pukul 16.32.WIB. Tewasnya karyawan Cleaning Servis ini masih janggal, karena pihak PT.ATA dan AMI masih merahasiakannya. Pertanyaannya, ada apa pihak perusahaan menutupi kasus hilangnya nyawa manusia saat sedang menjalankan tugas dan kewajibannya di PT.ATA dan AMI?

Menanggapi hal ini, Ketua LSM PERKARA, Fredy saat dijumpai wartawan media ini, Sabtu (3/10/2020) Pkl 10.00.WIB di Marpoyan Damai, Pekanbaru mengatakan, pihaknya sangat yakin bahwa misteri kematian CS (Zul) di PT.ATA dan AMI yang masih dirahasiakan oleh perusahaan ini, pasti terungkap secepatnya.

“Misteri kematian CS yang merupakan karyawan PT.ATA dan AMI, kita sangat yakin akan segera terungkap. Perlu kita ingatkan bahwa, apa bila kasus ini ditutp-tutupi oleh pihak perusahaan, itu perbuatan jahat dan tentu ada Pidananya. Apa lagi jika terindikasi menghilangkan hak-hak koban. Kasus ini tetap kita kawal hingga tuntas,” tegas Fredy.

Karyawan pekerja sebagai CS ini meninggal Dunia akibat terjatuh dari atas atap. Informasi peristiwa naas tersebut diketahui awak media setelah korban diserahkan kepada pihak keluarga (rumah Duka), di wilayah Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru setelah sebelumnya pihak PT. ATA dan perusahaan Outsourcing PT.AMI sempat melarikan korban ke RS. Hermina di Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru.

Informasi yang diperoleh awak media dari seseorang yang tidak bersedia menyebutkan nama-nya bahwa, korban yang terjatuh dari ketinggian itu ternyata adalah CS yang keseharian bekerja membersihkan lantai, dan ruangan di lingkungan PT. ATA Jalan Sutomo, Pekanbaru.

Namun ternyata ia kerap disuruh pihak Perusahaan untuk melakukan perbaikan Atap dengan cukup ketinggi tanpa dilengkapi dengan sistem keamanan kerja (K3) atau Safety untuk keselamatan kerja, sebagaimana diwajibkan di dalam peraturan perundang-undangan, yang akhirnya menyebabkan kepala korban mengalami retak saat terjatuh dan diduga tewas ditempat.

Sementara pihak keluarga yang diwakili kakak dari Korban, mempertanyakan waktu dan kronologis kejadian yang menghilangkan nyawa adeknya itu kepada pihak perusahaan PT. ATA dan PT. AMI saat sedang di rumah Duka.

Sebab, informasi yang diterima keluarga bahwa, korban terjatuh dan diperkirakan masih dalam kondisi tidak lama, sekitar pukul 17.30.WIB yang kemudian jasad korban diserahkan kepada keluarga korban pada pukul 20.00.WIB atau ada rentan waktu kurang lebih 2 (dua) jam. Hal ini masih menjadi pertanyaan publik kepada PT.ATA dan AMI yang belum terjawab.

Namun pihak perusahaan PT. ATA dan AMI diduga belum melaporkan perihal ini kepada Aparat Penegak Hukum atau Kepolisian setempat dan pihak Dinas Tenaga Kerja Pekanbaru atas tewasnya seorang pekerja CS akibat terjatuh dari atas atap saat sedang melakukan perbaikan atap Bengkel Mobil milik PT.ATA.

Hingga kini, seakan menjadi misteri gelap dan terkesan dirahasiakan oleh saksi yaitu PT.ATA dan AMI yang sedang menjalankan aktivitas atau pun selaku pihak yang bertanggung jawab. Hingga berita ini ditayangkan, keterangan Pers secara resmi dari pihak PT.ATA dan AMI belum ada.

Lp: Perwakilan Riau.