
Serang, selidikkasus.com – PSBB (pembatasan sosial berskala besar-red) di wilayah Provinsi Banten, memang membolehkan Industri yang ada untuk tidak tutup sepanjang melaksanakan protokol kesehatan.
Karena saya ingin industri tidak berhenti dan karyawan menganggur,” ungkap sang Gubernur Banten DR. H. Wahidin Halim, M.Sc., yang akrab disapa (WH) usai menyaksikan penyerahan bantuan Perlengkapan sembako dari PT. Cargill Indonesia bekerjasama dengan forum CSR Provinsi Banten yang diketuai oleh H. Sunaryo di Rumah Dinas Gubernur Banten Jalan Ahmad Yani No. 158 Kota Serang, Banten pada, (Selasa 12/5).
“Industri atau perusahaan tetap jalan tapi tetap harus memperhatikan protokol kesehatan.
Saya minta Dinas Tenaga Kerja terus memantau. Kalau tidak terpaksa, jangan melakukan PHK,” tambahnya.
Jika diperlukan, kata Gubernur WH, industri dapat mengadakan rapid test dengan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan setempat guna mencegah penyebaran virus corona melalui deteksi dini.
Dijelaskan Gubernur WH, sejak diterapkan PSBB trend kasus Covid-19 di Provinsi Banten cenderung agak menurun.
Sejak awal, Provinsi Banten menyiapkan rumah sakit rujukan Covid-19 sehingga Provinsi Banten tidak menjadi daerah pandemi.
“Terima kasih atas kehadirannya. Kita berharap bahwa pandemi Covid-19 segera berakhir. Saya berharap apa yang dilakukan Cargill juga ditiru oleh yang lain,” pungkas Gubernur WH.
Sementara itu, Plan Manager Cargill Indonesia Hendri Sulistyo Pribadi mengungkapkan, di Banten PT. Cargill ada dua pabrik.
Satu produksi bahan untuk susu, dan satunya lagi untuk bahan pakan ikan ternak.
“Kami menyerahkan bantuan APD untuk tim terdepan dan bantuan sembako yang dibutuhkan masyarakat,” ungkapnya.
“Harapan kita semua, agar pandemi virus Covid-19 ini lewat,” ungkap Hendri.
Bantuan yang diserahkan berupa coverall suit sebanyak 150 pcs, masker N95 sebanyak 750 pcs, masker tiga lapis sebanyak 9000 pcs, dan hand sanitizer, beras 1 ton, telor 700 kg, minyak goreng, daging ayam dan ikan..
{Tomy\Kaperwil Banten}
Leave a Reply