Wujud Kepedulian DPC Ikadin Banjarnegara, Berikan Bantuan Sembako, Supir yang Viral

BANJARNEGARA-selidikkasus.com Dewan Pimpinan Cabang Ikatan Advokat Indonesia Banjarnegara memberikan sembako berupa beras, Mi Instan, Gula Teh, Minyakgoreng, Susu SGM, kepada Supir yang dijadikan Tsk dalam Kecelakaan membawa rombongan siswa SMK Panca Bakti yang terjadi Selasa, (14/2/2023) sekitar pukul 09.00 WIB kemarin, Karena kondisi saat ini setelah ditetapkan tsk supir yang bernama RA tidak dapat menjalankan profesinya sebabnya Mobil truk milik bosnya saat ini masih diamankan dan dititipkan di Laka Lantas Polres Banjarnegara sebagai Barangbukti.

Atas dasar itu Supir tersebut kemarin meminta bantuan pendampingan hukum ke DPC Ikadin Banjanegara yang berkantor di Jln Bambang Sugeng No 32 Kel Semarang Eks Stasiun Lama Timur Polres Banjarnegara. Akhirnya di hari Jurmat berkah ini, DPC Ikadin Banjarnegara mengunjungi dan bersilaturahmi ke rumah Supir tersebut sebagai bentuk keprihatinan atas ditetapkan TSK sehingga saat ini aktifitas transportasinya harus berhenti dahulu karena menghadapi permasalhan kecelakaan tersebut.

Pengacara DPC Ikadin Banjarnegara yang menemui supir itu adalah Ketua DPC Ikadin Banjarnegara Harmono, SH, MM, CLA, didampingi pengacara lainnya Waluyo Edi Sujarwo, SH, H Tjurigo, SH, SE, MPd dan Syaeful Munir, SHI berkunjung ke Rumah di Dusun Semagung Desa Pesangkalan RT 01 RW 02 Kecamatan Pagedongan Kab Banjarnegara, DPC Ikadin Banjarnegara langsung menyerahkan bantuan kepada Supir tersebut berupa Beras, Migor, Gula Teh, Mie Instan dan Susu formula SGM untuk Anak ketiganya. Ketua DPC Ikadin Banjarnegara mengungkapkan kebahagiaannya karena bisa bertemu dan bersilahturahmi dirumahnya supir yang dijadikan tsk karena viral atas kecelakaan di Curug Pletuk tersebut dan dapat berbagi keberkahan.

“Alhamdulillah saat ini kami bisa bertemu dan bersilahturahmi, saya dan Tim Pengacara akan berusaha memperjuangkan kepentingan supir, berkoordinasi dengan pihak terkait atas di tetapkanya tersangka dan hari ini semoga dalam keberkahan memberikan sedikit yang dapat meringankan beban atas kejadian itu, Kami datang ke sini sebagai wujud kepedulianya dan melihat kondisi langsung TKP kecelakaan, atas kejadian itu RA sebagai tulangpunggung keluarga dapat terkurangi bebanya terutama bagi Anak ketiganya yang membutuhkan SUSU karena lahir Prematur,” kata Harmono Jumat (24/2).

“Ini ada sedikit bingkisan untuk Bapak RA mohon diterima. Mudah-mudahan bisa bermanfaat dan mengurangi beban,” harap Harmono. RA adalah ayah dari ketuga anaknya sebagai tulangpunggung Keluarga merasakan terbantu, atas kejadian tersebut dan Truk Bosnya masih di tahan menjadikan dirinya harus menganggur padahal anak ketiganya yang lahir prematur setiap hari membutuhkan susu formula.

“ Saya merasa terharu, dan berterimakasih, selain bantuan pendampingan hukum dan di bantu juga bingkisan dari DPC Ikadin Banjarnegara, sehingga sangat mengurangi beban, akibat kejadian itu dan membuat kebahagiaan yang tiada tara,” ucap RA dirumahnya.

Disela pemberian bantuan sembako tersebut DPC Ikadin Banjarnegara melihat tempat kejadian kecelakaan yang disangka berdasarkan pemeriksaan para saksi dan barang bukti yang disita, yang disangka sesuai pasal 310 dan pasal 311 Undang-undang nomor 22 tahun 2009 tentang UU Angkutan Lalulintas Jalan Raya. Kendaraan yang saat ini diamankan adalah biasa mengangkut didaerah pesangkalan. Ketika melihat kondisi medan jalan, penggunaan angkutan back terbuka untuk mengangkut orang adalah kebiasaan sebagai kearifan lokal.

Ketika melalui jalan tersebut memang banyak sekali orang dikampung sekitar kendaraan bak terbuka digunakan sebagai angkutan orang termasuk di daerah Banjarnegara Karangkobar, Punggelan, Pandanarum, Pagentan Kalibening Wanayasa, Batur, Pagedongan. Waluyo Edi Sujarwo, SH pengacara Ikadin Banjarnegara menambahkan atas kejadian itu karena musibah. “ Dalam kejadian itu alhamdulillahnya tidak ada korban jiwa, semua korban sudah ditanggungnya, sudah sepatutnya demi hukum perkaranya ditutup, dan Supir tersebut adalah tulangpunggung keluarga, dan Anak-anak yang menjadi korban sudah bersekolah, kejadia tersebut dalam pelaksanaan kurikulum merdeka,” pungkasnya. (One/hrm)