Peraturan Rumah Sakit Dikeluhkan Warga, Security : Di RSKM Tidak Diberlakukan Jam Besuk

Jakarta, selidikkasus.com
Peraturan yang diterapkan di sebuah rumah sakit besar milik Pemerintah (BUMN) dapat dibilang tepat, namun dapat juga dikatakan kurang tepat, pasalnya si pasien membutuhkan bukan tim medis tapi juga keluarganya.

Di RSKM Kota Cilegon Banten, peraturan itu diterapkan tanpa menilai. Kondisi pasien atau keluarganya, terkadang keluarga yang jauh datang harus kembali tanpa sempat bertemu dengan si sakit sedetikpun dengan dalih tidak diberlakukan jam besuk.

Merujuk pada pandemi, hal ini dampak dari pandemi covid-19, seperti yang dipaparkan salah seorang petugas Security RSKM kepada selidikkasus.com, selasa 16/11.

“Maaf pak, disini rumah sakit ini tidak diberlakukan jam besuk, jadi keluarga tidak diperkenankan masuk untyk besuk sejak pandemi covid-19” kata petugas security yang enggan disebutkan namanya.

Saat ditanya pihak keluarga yg nunggu pasien bagaimana, lebih lanjut petugas tersebut memaparkan boleh tapi ga lebih satu orang.

“Kalau yang nunggu boleh tapi hanya satu orang, kalaupun yang nunggu ada keperluan keluar misalkan mau minum kopi tetap tidak diperkenankan kecuali yg nunggu akan pulang dan penggantinya boleh masuk” paparnya.

Namun yang menjadi pertanyaan saat sipenunggu pasien keluar untuk kopi atau makan misalkan lalu keluarga pengganti tidak boleh masuk, lalu adakah pihak rumah sakit akan bertanggung jawab? petugas itu mengelak dengan dalih melaksanakan tugas.

“Kami hanya menjalankan tugas dari pimpinan pak, adapun yang akan terjadi apa pada pasien kami tidak tau dan bukan tanghung jawab kami, karena. Kami hanya mengikuti perintah pimpinan saja” kilahnya.

Pantauan crew selidikkasus.com di tkp ternyata banyak keluarga pasien bahkan membawa anak usia dibawah umur bisa masuk hanya karena kenal dengan petugas securitynya.

“Kami kenal dengan secirity yang jaga dipintu masuk itu pak, jadi kami bebas saja keluar masuk walau didalam sudah. Ada yg nunggu pasien dan yang besuk” ujar MA nama inisial sipembesuk.

“Kalau bapak ada yang kenal petugasnya pasti ga akan dpersulit pak, toh peraturan mereka yang buat bukan Menteri Kesehatan atau Pemerintah, jadi wajar mereka yang melanggar karena mereka juga yang buat aturan ” pungkasnya.

(Lp Tim Jakarta/Banten)