Wacana Pembangunan SMPN 12 di Kebondalem Kota Cilegon Menuai Polemik

Banten,selidikkasus.com
Wacana Pemkot Cilegon (Dinas Pendidikan) menuai polemik pro dan kontra,pasalnya rencana pembangunan SMPN 12 itu akan dibangun dilahan banguna SDN Kubangkutu II yang notabene SDN tersebut berdiri sudah puluhan tahun dan telah ratusan siswa siswi yangblulus dari sekolah tersebut.

Rencana pembangunan SMPN 12 sangat mengagetkan warga sekitar,karena daftar hadir dalam pertemuan tokoh masyarakat,warga dan pihak terkait dijadikan bukti tanda setuju,padahal warga yang hadir belum menyatakan setuju.

Seperti yang dipaparkan salah seorang ketua Rt yang enggan disebutkan namanya kepada selidikkasus.com bahwasanya tokoh masyarakat dan warga sangat apresiasi dengan rencana dibangunnya SMPbtersebu,namun tokoh masyarakat dan warga sangat tidak setuju bila pembangunan SMP mengorbankan SDN Kubangkutu II.

“Sesungguhnya kami para tokoh masyarakat sangat setuju dengan pembangunan SMP 12 itu,namun kami sangat tidak setuju apabila pembangunan itu mengorbankan SDN Kubangkutu II,pasalnya yang saya dengar dari Nawawi Sahim SMPN 12 akan dibangun diatas SDN tersebut,jadi SDN itu akan dirobohkan dan dibangun baru untuk gedung SMPN,lalu akan dikemanakan siswa dan siswi yang ada?” paparnya.

Penolakan tersebutpun diungkapkan oleh Hayati (nama disamarkan) salah seorang wali murid SDN Kubangkutu II,bahwa semua wali murid menolak apabila SMPN itu dibangun danmenghilangkan SDN.

“Kami dengan tegas menyatakan penolakan,pasalnya anak anak kami masih bersekolah disana dan akadipindahkan kemana? Nawawi Sahim ambil kesimpulan sendiri tanpa menimbang psikis anak didik di SD itu,kalau pemerintah mau membangun SMPN di Kebondalem kam sangatsetuju,tapi cari lahan lain yang kosong tidak menghancurkan sekolah yang sudah ada dan sudah bertahun tahun berdiri” ungkap Hayati.

Hal serupa dipaparkan Rufaji,tokoh masyarakat Kelurahan Kebondalem,kami akan menentang dan menolak pembangunan itu bila dipaksakan didirikan di atas SDN tersebut.

“Selaku tokoh masyarakat,selaku alumni SDN Kubangkutu II,dan selaku wali murid karena anak saya ada yang sekolah disana saya atasnama pribadi dan atasnama tokoh masyarakat juga atas nama warga Kelurahan Kebondalem sangat apresiasi pada pemerintah bila mau membangun Gedung SMPN 12 di kelurahan kami,namun kami akan menentang dan menolak keras apabila gedung SMPN tersebut dibangun dengan mengorbankan SDN Kubangkutu II,karena SDN tersebut adalah sekolah yang sudah lama dan sudah ratusan murid yang lulus dari SDN tersebut,kalau pemerintah berniatan baik mau membangun SMPN lebih baik diuji kelayakannya dulu,dicama warganya setuju atau tidaknya,jangan berpatokan pada seorang Nawawi Sahim,dikelurahan ini banyak tokoh masyarakat dan semua sepakat setuju apabila gedung SMPN 12 yang akan dibangun itu diatas lahan kosong yang masih banyak dikelurahan kami,bukan menghancurkan SDN lalu dibangun untuk SMPN,keblinger itu namanya” tutur Rufaji.

“Kami tokoh masyarakat dan warga kebondalem secara tegas mendukung pembangunan SMPN tersebut,tapi secara tegas juga menolak pembangunan SMPN tersebut bila harus mengorbankan SDN Kubangkutu II,Pemerintah dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Cilegon harusnya mendengar aspirasi tokoh masyarakat dan warga Kelurahan Kebondalem,bukan mendengar keterangan Nawawi Sahim,dia itu bukan tokoh masyarakat,kami selaku warga tidak mengakuinya,tapi kalau Nawawi Sahim anaknya tokoh masyarakat kami mengakuinya” ujar Rufaji.

“Kami siap menghadapi segala kemungkinan resiko dari penolakan kami ini,karena ini semua menyangkut hajat orang banyak,kami sangat setuju dengan pembangunan SMPN 12 dengan satu syarat yaitu tidak dengan memgususr SDN Kubangkutu II dan SMPN tersebut dibangun diatas lahan yang masih kosong tanpa harus merugikan masyarakat dengan menguntungkan segelintir oarang” pungkasnya.

(Lp Gun’s/SK DKI Jakarta)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*