klarifikasi PT Pertamina Geothermal Energi pemberitaan  judul “Tanah Kebon Kopi Milik Warga Rusak Parah Diduga Aktivitas Pembuatan Turbine oleh Pihak PT Pertamina Geothermal Energi”

klarifikasi PT Pertamina Geothermal Energi pemberitaan  judul “Tanah Kebon Kopi Milik Warga Rusak Parah Diduga Aktivitas Pembuatan Turbine oleh Pihak PT Pertamina Geothermal Energi” Di publikasikan pada 4 Mei 2024. Artikel tersebut menyebutkan bahwa salah satu perkebunan masyarakat rusak akibat dugaan adanya aliran air limbah dari bahu jalan aktivitas pembangunan PLTP PT

Pertamina Geothermal Energy (PGE) yang terletak di Desa Penindaian, Kecamatan Semendo Darat Laut (SDL), Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Dengan itu, kami ingin mengklarifikasi: bahwa Pada Jumat, 26 April 2024, PGE Area Lumut Balai telah mendapatkan informasi berupa video rekaman dari warga yang terdampak dari air hujan yang mengalir ke arah kebunnya.

Pihak Humas PGE Area Lumut Balai langsung melakukan koordinasi dengan tim Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) PGE dan tim Humas Konsorsium Lumut Balai Unit-2 untuk melakukan pemeriksaan mendalam terkait penyebab adanya aliran air hujan dari lokasi proyek yang menuju ke kebun warga.

Pada Rabu, 1 Mei 2024, tim PGE Proyek Lumut Balai Unit-2 juga telah berkoordinasi dengan perusahaan kotraktor konsorsium, Sepco3 dan PT WIKA, untuk melakukan pemeriksaan stormwater drainage and soil disposal management.

Lebih lanjut, tim HSSE PGE terus melakukan pengecekan dan perawatan pada sediment trap terutama pada area jalan yang sudah dicor. Pembangunan PLTP Unit-2 dikerjakan oleh kontraktor konsorsium dari tiga perusahaan, Sepco3, PT WIKA, dan Mitsubishi.

Tim Humas kontraktor telah melakukan identifikasi dampak lingkungan di sekitar kebun bersama warga dan kepala desa. Saat ini, kondisi cuaca di sekitar lokasi sangat ekstrem dengan intensitas hujan yang tinggi. Limpahan air hujan membawa lapisan debu dan erosi tanah di sisi hulu mengalir
deras ke arah proyek pembangunan PLTP dan kebun warga sehingga berdampak bencana.

Kami telah memastikan bahwa operasional PGE Area Lumut Balai tetap aman dan tidak terdapat keberadaan aktivitas pembuangan limbah berbahaya maupun material bangunan yang disengaja. Dengan demikian, kegiatan operasional proyek pembangunan PLTP Unit-2 tetap berjalan seperti biasa.

Dari hasil pemeriksaan dan penanggulangan aliran drainase yang telah dilakukan oleh pihak kontraktor konsorsium di lapangan, tidak terlihat kerusakan yang parah pada tanaman, seperti yang terlihat di foto-foto terlampir. Dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan akan terus berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran kegiatan operasional perusahaan serta keselamatan lingkungan dan masyarakat sekitar.

Terkait hal tersebut, telah dilakukan diskusi antara pihak kontraktor, yaitu Sepco3 dan PT WIKA, melalui perwakilan Humas Sepco3 dengan pemilik lahan untuk rencana pemulihan bencana alam yang terjadi. Pihak kontraktor juga telah melakukan tindakan mitigasi dengan menurunkan bantuan alat berat dalam penanggulangan aliran.

Kami menekankan bahwa PGE berkomtimen menerapkan prinsip Operational Excellence dan mengutamakan aspek Health, Safety, Security, & Environment (HSSE)
dalam melakukan setiap kegiatan operasinya, baik pada pekerjaan pengeboran dan kegiatan operasional sehari-hari. PGE juga akan meningkatkan pengawasan pada
pelaksana kerja dari pihak kontraktor perusahaan Sepco3 dan PT WIKA.

Kami berharap adanya klarifikasi ini bisa menjadi bahan perimbangan informasi bagi redaksi dalam menyampaikan informasi kepada publik. Kami membuka ruang koordinasi dan komunikasi dengan para jurnalis jika ada hal-hal yang ingin dikonfirmasi lebih lanjut. Demikian surat klarifikasi ini kami sampaikan. Atas perhatian dan kerja samanya, kami
ucapkan terima kasih.

 

Hormat Saya,

Ryan Dwi Gustriandha
Assisstant Manajer Government & Public Relation PT Pertamina Geothermal Energi Tbk
(PGE) Area Lumut Balai