Dituding sebagai organisasi ilegal. Muhammad Yusuf : Miris ya melihat mereka Diduga jadi budak politik Bupati Epi

 

Diberitakan sebelumnya Jumat, 05 April 2024 Himpunan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Rokan Hilir (HIPEMAROHI-Pekanbaru) yang dinahkodai Muhammad Yusuf melayangkan surat audiensi ke Mapolda Riau terkait kasus vcs Sekda Kabupaten Rokan Hilir. https://momenriau.com/mobile/detail/11253/hipemarohipekanbaru-datangi-polda-riau-adakan-audensi-kasus-vs-onani-diduga-mirip-wajah-sekda-rohil

Hal tersebut lalu dibantah dengan Hipemarohi versi sebelah nya yang dinahkodai Akas Virmadi. Mereka mengatakan bahwa Hipemarohi versi Muhammad Yusuf adalah organisasi ilegal dan Polda tidak perlu merespon surat permohonan audiensi yang dilayangkan nya.

Saat dikonfirmasi awak media, Muhammad Yusuf menerangkan “Biasa bg, mereka kan diduga budak politik nya Bupati Afrizal Sintong.? Karena secara kronologis, Bupati Afrizal Sintong sangat tidak mendasar mengeluarkan SK Hipemarohi. Mungkin saja mereka di SK kan Bupati bukan hanya cuma-cuma, melainkan bagaimana supaya bisa membackup Pemda Rohil dari gejolak massa khusus nya dari kalangan mahasiswa”. Tapi Bupati Afrizal Sintong salah jika benar asumsinya seperti itu. Mahasiswa Rokan Hilir hari ini bukan hanya akas. Terang yusuf dengan tersenyum.

” kemudian jika mereka mengatakan bahwa kami adalah organisasi Hipemarohi ilegal, apa dasar mereka menuding seperti itu? Indikator nya apa?
Apakah karena mereka mendapatkan SK dan dilantik Bupati?

” perlu diketahui, Sejak berdiri nya Hipemarohi – Pekanbaru sampai sekarang, tidak ada aturan (Ad/art) Hipemarohi yang mengatur bahwasanya SK itu dikeluarkan oleh Bupati. Kekuasaan tertinggi tentu ada diforum Mubes dan secara otomatis SK pengurus dilegitimasi oleh presiden Hipemarohi terpilih diMubes. Kalau pun ada tanda tangan Bupati, itu hanya sebatas mengetahui juga saksi dari Hasil Mubes dan Pelantikan. Seperti nya mereka harus baca Putusan MK 82/2013, apa yang disebut organisasi ilegal/terlarang.

Miris ya melihat mereka yang didugaa Jadi budak politik Bupati Epi, padahal jenjang karir nya masih sangat panjang. Semoga mereka dan Bupati Epi lekas sadar, karena pola yang mereka bangun dan lakukan sangat merusak moralitas mereka dan masyarakat Kabupaten Rokan Hilir khususnya kalangan mahasiswa. Tutup Yusuf (*)