YPRK Taja Seminar Nasional, Hery Susanto “Smart City adalah Smart Govermant”

 

Yayasan Pekanbaru Rumah Kita (YPRK) mentaja kegiatan seminar nasional dengan Tema “Literasi Pelayanan Publik dalam Penataan Infrastruktur Telekomunikasi Menuju Smartcity”

Kegiatan seminar tersebut dibuka secara resmi oleh PJ Walikota Pekanbaru yang diwakili oleh Staf Ahli Firmansyah Eka Putra. Senin, (25/9/2023).

Dalam kesempatannya Firmansyah Eka putra menyampaikan bahwa pentingnya Seminar ini dilaksanakan karena besarnya putaran Ekonomi dalam penataan infrastruktur telokomunikasi untuk menjadi kota smart city.

Dikesempatan yang sama Fat Haryanto Lisda selaku Co-Founder Yayasan Pekanbaru Rumah kita dalam sambutannya menyampaikan harapannya agar pekanbaru menjadi kota yang harus dijaga bersama oleh semua unsur elemen masyarakat agar mampu mewujudkan kota yang ramah, tumbuh dan bermarwah.

Fat juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terselenggaranya acara seminar nasional tersebut.

Diketahui Yayasan Pekanbaru Rumah Kita kali ini mengundang Narasumber yang sangat luar biasa yaitu Hery susanto sebagai Anggota Ombudsman Republik Indonesia, Bambang Pratam Kepala Ombudsman Perwakilan Riau dan Firmansyah Eka Putra Ketua Smartcity Kota Pekanbaru.

Dalam seminar nasional ini juga dihadiri beberapa narasumber seperti Anggota Ombudsman RI Hery Susanto, Kepala Ombudsman RI Perwakilan Riau Bambang Pratama, Ketua Smart City Kota Pekanbaru Febriansyah Eka Putra dan Founder Yayasan Pekanbaru Rumah Kita Fat Firmansyah Lisda.

Hery Susanto mengatakan ada 6 konsep yang harus dimiliki oleh Smart City, pertama kota yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah kepada masyarakat.

Kedua mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan layanan, ketiga mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam mengelola kota sehingga terjadi interaksi yang lebih dinamis dan eratn antara warga masyarakat dengan penyedia layanan.

Keempat Smart City memberikan jaminan untuk semakin banyak kita di seluruh dunia memiliki pengelolaan yang cerdas dengan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunan dan pengelolaan kota.

Kelima Mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pembangunan. Dan yang keenam Smart City membuat layanan pemerintah dapat lebih cepat serta berdampak kepada masyarakat.

“Pemerintah telah menetapkan wacana gerakan menuju 100 Smart City untuk mewujudkan mimpi bangsa menjadi digital nation,” tuturnya.

Lanjut Hery Susanto, penyusunan masterplan dan quickwin kota pintar untuk 100 kabupaten dan kota sudah dilaksanakan dalam rentang waktu tiga tahun, atau terhitung sejak tahun 2017 hingga 2019.

Objek dari program Smart City di Indonesia adalah masyarakat, pemerintah dan infrastruktur.

“Implementasi Smart City di Indonesia mengalami berbagai kendala, mulai dari infrastruktur penunjang yang belum memadai, kesiapan pemerintah setempat, hingga masyarakat yang belum mampu memanfaatkan teknologi secara maksimal,” terangnya.

Sedang untuk indikator Smart City juga ada beberapa hal seperti Smart Living and Enviromen, Smart Transportation, Smart Economydan Smart Government and People.

“Salah satu unsur terpenting dalam pengembangan Smart City adalah Smart Government. Muara dari konsep Smart City adalB peningkatan kualitas pelayanan publik,” jelas Hery Susanto.**