“Mohon Doa Dan Dukungan” Irman Calon Anggota Legislatif DPRD Morowali Ini Visi Yang Harus Ia Prioritaskan

 

Morowali- Bentuk salah satu peduli dengan bagaimana pelayanan dan tanggungjawab terhadap masyarakat, Irman warga Desa Siumbatu Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah ingin tampil tapi beda ke dunia yang dia nanti-nanti yaitu Dunia Politik untuk ikut bertarung demi mewujudkan beberapa visi di masa akan datang ketika dirinya diamanahkan dan diberikan kepercayaan selaku Anggota Legislatif DPRD Morowali

Calon Anggota Legislatif DPRD Kabupaten Morowali dari Partai fraksi Golongan Karya( Partai Golkar), Irman yang masuk di Daftar Daerah Pemilihan (Dapil) dua itu, yakin dan percaya bahwa dirinya akan duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Morowali di tahun 2024.

“Irman mantan aktivis buruh itu mengatakan dimedia ini, Sabtu(27/05/2023) dunia politik sudah tak asing bagiku, namun dirinya harus bermanfaat bagi orang banyak agar bisa berbuat mengabdikan dirinya demi rakyat daerah dan bangsa yang kita cintai ini,””Kata Irman.

Ia menjelaskan satu-satunya kedepan bagaimana untuk tercipta nya pemerataan dan kesejahteraan terhadap masyarakat lebih khusus yang berada pada wilayah-wilayah terisolir yang jauh mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat.

Menurut Irman, masih banyak masyarakat kita yang hidup terisolir hanya menggunakan mesin Genset dan lampu pelita sebagai penerang dimalam hari, bahkan untuk kesana harus melalui medan terjal dan lumpur mengingat tidak adanya akses jalan.

Dirinya menunjukkan beberapa dusun III Watupali Desa Dampala dan dusun V lere’ea Desa Lele Kecamatan Bahodopi yang pada kenyataannya sama sekali tidak tersentuh atau kehilangan akses jalan sejak beberapa puluh tahun yang lalu atau kurang lebih 25 tahun yang berbatasan dengan dengan kecamatan Routa Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara.

Untuk itu saya terpanggil terjun menjadi calon anggota DPR Morowali yang akan datang untuk berbuat dan memperhatikan wilayah-wilayah yang terisolir dan memikirkan untuk saudara-saudara kita di dua dusun tersebut yang semata-mata masih belum merasakan kemerdekaan nya. Karena ia melihat ke dua dusun tersebut harus melintasi Sulawesi Tenggara dengan jarak yang ditempuh sekitar 200 ( Dua ratus) kilo meter atau sekitar 9 jam perjalanan berhubung akses jalan tidak ada. jika dihitung jarak antara dusun lere’ea ke kantor desa lele berjarak sekitar 23 kilometer, dulu ada akses jalan perusahaan tapi saat ini jadi rusak dan jembatan-jembatan putus untuk menuju ke sana haru memutar ke Sulawesi Tenggara,”Jelas Irman

Belum Kondisi masjid dan sekolah di desa terisolir yang nampak sudah tua dan sangat memprihatinkan.
Adapun yang menjadi perhatian serius pria yang karib disapa Pak Ir itu adalah setiap tahunnya masyarakat dua desa terisolir ini tidak pernah mendapat bantuan dari pemerintah desa setempat yang berdampak pada fasilitas pendidikan yang sangat memprihatinkan. Ironinya lagi sejauh ini juga mereka tidak diperlakukan sama dengan desa lainnya, dimana desa lain mendapat fee dari kapal perusahaan sementara dua desa itu tidak ada,”Sebutnya.

Meski tingkat popularitasnya dikenal baik dikalangan masyarakat Morowali sejak menjadi aktivis buruh tahun 2014 lalu hingga saat ini menjadi pengusaha muda di pertambangan. Dimana kahadirannya kerap dinantikan orang banyak begitu pun orang terdekat yang merasa nyaman dan aman berada dengannya. Lantas tak membuat Komisaris PT Aulia Rafa Membangun itu jemawa atau menikmati sendiri kesuksesannya. Justru dengan kondisi memprihatinkan itu lah yang membuatnya terus terpanggil untuk duduk di kursi dewan nantinya, agar dapat berbuat memperjuangkan aspirasi masyarakat, diantaranya nasib masayarakat dua dusun terisolir yang tak lain merupakan kampung halamannya.

Dengan berpolitik lah dapat membuka ruang-ruang pengabdian untuk masyarakat banyak, seperti pemberdayaan pada sektor Pertanian, Peternakan, Perikanan, Sosial, UMKM, investor lokal dan yang terutama pada sektor pendidikan,”Ungkap Irman yang sering dipanggil pak Ir, ini.

Saya Mohon doa dan dukungannya, ketika masyarakat mempercayakan amanah itu, pertama yang saya lalukan mengawal dan memperjuangkan pemekaran dusun V desa lele dan dusun III desa dampala menjadi satu desa, “Tegasnya.

Tambah Irman, meminta kepada kepala desa lele dampala pemerintah propinsi daerah kabupaten melakukn penataan penataan yg di perinthkn uud brdasarkn evaluasi demi mewujutkn efektifitas penyelengaraan pemerintah ds mempercepat peningktn kesejhtraan masarkt dusun lerea polondongn memprcepat kualitas pelayanan publik meningktkn kualitas tata kelola brdasarkn sarat amanat undang-undang pemekaran sudah sangat memenuhi sarat

Sehingga masyarakat dusun lerea polondogn bisa dapat merasakn kualitas yang sama layaknya seperti masyarkat lainnya d selurh indonesia,”Tutup

Redaksi

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*