
Rohul-Regi Oktafikri selaku aktivis Rokan Hulu mengatakan”Seperti yang kita ketahui bersama, Kabupaten Rokan Hulu di juluki dengan Negeri Seribu Suluk. Selain itu Rokan Hulu juga dikenal dengan kabupaten yang kuat akan agama dan budaya,namun pada hari ini semuanya tinggal cerita.
Hal ini terjadi karena sikap apatis yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu. Di mulai dengan Masjid Agung Madani Islamic Center yang dulunya menjadi Ikon Rokan Hulu, pada hari ini tidak terurus sama sekali. Yang dulunya sempat menjadi Masjid percontohan Se Asia Tenggara namun saat ini berubah menjadi Masjid yang kumuh dan tak terurus. Ujar Regi
Yang kedua yaitu hilangnya tradisi pawai malam takbiran di Rokan Hulu. Hal ini menjadi tanda tanya besar bagi kami,mengapa tidak dilaksanakan lagi?
Tidak mungkin rasanya jika pemkab tidak ada dana untuk melaksanakan kegiatan pawai malam takbiran ini yang sudah menjadi tradisi setiap tahunnya.
Jika kita katakan tidak ada dana,apa kabar dengan dana Open House di Rumah dinas Bupati,Wakil Bupati Serta sekda Rokan Hulu yang dana nya cukup Fantastis? “Tanya Regi sambil tersenyum.
Selain itu, ada kegiatan magrib mengaji yang telah hilang, surau surau yang sudah tidak begitu diminati,dan bulan puasa orang bebas makan di siang hari
Sangat disayangkan atas bobrok dan jeleknya cara kepemimpinan pemkab Rohul saat ini,jangankan memajukan,untuk menjaga dan melanjutkan nya saja tidak mampu.
Oleh karena itu,kami menghimbau kepada masyarakat Rokan Hulu untuk hati hati dan berfikir dahulu pada 2024 nnti untuk memilih Bupati& Wakil Bupati Rokan Hulu ini.
Pilihlah orang orang yang layak,selalu mementingkan kepentingan masyarakat,serta peduli terhadap Ikon-Ikon serta Tradisi Rokan Hulu . Tutup”Regi (*)