LSM LPPDM Desak Kapolda NTT Segera Usut Tuntas Dugaan Korupsi Gubernur NTT

NTT- Pimpinan Lembaga Swadaya masyarakat (LSM) Pengkaji Peneliti Demokrasi Masyarakat (LPPDM) Marsel Nagus Ahang, S.H kembali mendesak Polda NTT, Kejati NTT, dan KPK RI untuk segera usut dugaan korupsi Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat.

Saya marsel Nagus Ahang, SH, selaku pimpinan LSM LPPDM, Lembaga Sosialisasi Masyarakat dan Lembaga pengkaji peneliti demokrasi masyarakat NTT,kembali mendesak kapolda NTT, kejati NTT, dan KPK RI. Untuk mohon ditanggapi laporan kami melalui dumas ,dengan No. 02/ LSM LPPDM/ Mgr/1V/2022.berkaitan dengan laporan tindak pidana korupsi dari Gubernur NTT ,Viktor Bungtilu laiskodat,”ucap Marsel , kamis (2/6/2022)

Untuk di ketahui, sebelumnya pernah diberitakan Media Kompas86.com tertanggal 18 April 2022 yang berjudul ” LSM LPPDM Desak KPK Usut Tuntas Korupsi Gubernur NTT”

Marsel Ahang juga membeberkan “Ada dugaan kami dari LSM LPPDM bahwa kapolda NTT ,kejati NTT ,KPK RI ,tidak berani melakukan proses penyelidikan terhadap gubernur NTT, dengan alasan politik ibarat ada udang di balik batu dan sudah jelas ada dugaan tindak pidana korupsi,” I pintanya.

Tak hanya itu (Lanjut Ahang), dugaan mafia soal teknis secara rahasia MOU ,antara gubernur NTT vs PT SMI (persero) Sehingga harapan kami dari LSM LPPDM , agar segera memanggil direktur PT SMI ( persero) dan kepala Divisi sekertariat PT. SMI (persero) dan juga kepala Dinas pertanian propinsi NTT, kepala Dinas peternakan propinsi NTT, Kepala Dinas kelautan dan perikanan propinsi NTT, karena diduga tersistimatis dan sudah dengan perencanaan dalam mengelola program tersebut.

Ahang juga menyampaikan agar kapolda NTT, dan kejati NTT , untuk segera melakukan pulbaket terhadap dana yang dikeluarkan oleh Bank pembangunan Daerah ,dimana saat kunjungan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat pada tanggal 18 Apri 2022 lalu, menghampiri ratusan jutah uang dari BPD kab manggarai yakni, membeli produk lokal dari masyarakat di pasar ruteng berupa kain songke tenun khas manggarai dan lain sebagainy. Dan uang tersebut tanpa diperhitungkan dengan keadaan utang daerah NTT.

Dan Hingga berita ini diturunkan, Kapolda NTT, Kejati NTT belum berhasil dikonfirmasi media