Warga Kecamatan Tualang Keluhkan Bau Busuk dan Debu Batu Bara Perusahaan IKPP Perawang

 

SIAK – Gawat, Perusahaan besar sekelas Indah Kiat Pulp dan Paper (IKPP) Perawang yang terletak di Kecamatan Tualang Kabupaten Siak ini ternyata tidak pernah perhatikan warga sekitar, patut diduga kuat berpuluh tahun abai terhadap tanggung jawab sosial sebagaimana amanat undang-undang tentang perseroan terbatas.

Melalui investigasi media ini kepada beberapa warga masyarakat Desa Pinang Sebatang Timur yang di lakukan secara random, entah kebetulan atau memang mengalami hal yang sama, mengaku telah tinggal menetap di Desa Pinang Sebatang Timur lebih dari 7 (tujuh tahun), bahkan ada juga warga yang menegaskan telah berpuluh tahun menetap di Desa yang bersepadan dengan perusahaan penghasil kertas ini

Mirisnya, kesemuanya mengaku tidak pernah cicipi bentuk respon kemanusiaan dari PT.IKPP Perawang. Selain itu, demi untuk melanjutkan hidup dan bergantung pada pekerjaan yang berasal dari perusahaan yang tergabung di Sinarmas tersebut, warga masyarakat Desa Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang-Siak itu lebih memilih tidak persoalkan tentang respon kemanusiaan dari perusahaan kertas raksasa di Riau ini.

“Tak pernah kami dapat sentuhan sosial yang berasal dari Indah Kiat (PT.IKPP), jangankan beras, untuk poding kami yang hirup abu batu bara dan bau busuk menyengat dari situ (PT.IKPP) saja tidak pernah, tapi kami terima diam saja, karna anak dan suami bekerja disitu untuk nafkah kami,” tutur seorang ibu yang meminta namanya tidak disebut.

Lebih lanjut, di singgung apakah pernah alami gangguan saluran pernafasan, seorang ibu perawakan kurus itu bahkan ketus mengaku dirinya dan keluarganya lebih laik di sebut langganan puskesmas setempat untuk berobat saluran pernafasan.

“Wah…!!!, soal sesak nafas, batuk mata gatal dan pusing akibat abu dan bau busuk dari situ (PT.IKPP), sudah langganan puskesmas kami, kalo parah lanjut ke Rumah Sakit di Pekan Baru, tanggung masing-masing la biaya,” tambahnya ketus.

Menanggapi hal tersebut, Humas PT.IKPP Armadi menegaskan pihakya telah secara rutin salurkan CSR kepada warga masyarakat sekitar perusahaan yang percayai dirinya sebagai juru bicara perusahaan, bahkan dia merinci pada saat pandemi melanda sekala nasional, pihaknya telah melakukan ekstra respon kemanusiaan terhadap warga sekitar perusahaannya.

“Kami selalu salurkan respon sosial ke warga sekitar perusahaan, apalagi saat pandemi, berbagi masker juga kami lakukan, belakangan terakhir di awal tahun kalo gak salah,” kenang Armadi saat dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya.

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Pinang Sebatang Timur Heri Suparjan saat di konfirmasi, berbanding balik dengan keterangan Armadi, Suparjan bahkan menegaskan jika perusahaan penghasil kertas di wilayah pemerintahan Desanya itu tidak pernah dia ketahui melakukan kewajiban tanggung jawab sosial sebagaimana aturanya disebut CSR, namun tidak ditapiknya jika pembangungan musola atau kegiatan-kegiatan masyarkat di Desanya sering mendapat bantuan, hanya saja sebutnya bantuan tersebut tidak serta merta, melainkan melalui proposal kegiatan.

“Selama saya menjabat Kades, tidak pernah ada bantuan CSR atau tanggungjawab sosial yang saya terima maupun yang saya ketahui diterima warga saya, bohong itu humas perusahaan, wong jalan lintas di Desa saya rusak, berlubang dan berdebu saja tidak pernah diperhatikan,” kata Suparjan dengan nada tinggi dan meminta media ini untuk datangkan humas perusahaan yang dianggapnya bicara asal. (Red/Tim).