Nasip Guru terpencil SDN Longkib yang harus berjibaku dengan lumpur dan banjir

 

 

Subulussalam SelidikKasus.com Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan utama yang wajib dilaksanakan oleh setiap manusia dimulai dari jenjang dasar, menengah hingga yang tertinggi. Di Indonesia sendiri memang sudah diwajibkan pemerintah untuk wajib pendidikan 12 tahun, namun tidak ada arti juga jika mutu pendidikan dan fasilitasnya masih rendah atau adanya perbedaan. Kondisi geografis pun menjadi salah satu faktor penyebab yang menjadikan sebagian daerah di Indonesia tertinggal oleh laju pembangunan dan belum tersentuh pendidikan secara layak.

Sebagai contohnya dapat kita lihat dari perbedaan antara mutu pendidikan di kota dan di daerah terpencil, khususnya di SDN Longkib

 

Sudah tidak menjadi rahasia umum jika perbedaan antara kalangan masyarakat berdomisili di kota dengan yang di daerah terpencil. Daerah cenderung dipandang sebelah mata, Sedangkan di kota lebih dipuji.

Penyebab utama atas terjadinya hal tersebut yaitu pemerintah. adalah pengendali jalannya pendidikan di suatu daerah. Jika pemerintahnya lalai dalam menangani, maka terjadi lah kesenjangan itu, dalam pendidikan akan terjadi. Indonesia sudh merdeka selama kurun waktu 76 tahun Sudah seharusnya dunia pendidikan di dahulukan tenaga pendidik di maksimalkan,

sekolah di daerah terpencil di perhatikan baru lah jadi generasi penerus bangsa yang terdidik.

 

Kepala Sekolah SDN Longkib Kota Subulussalam ketika di konfirmasi awak media rabu, (16/3/2022) pagi mengatakan setelah sekian lama kami mengabdikan diri,kami tidak pernah mengeluh dengan kondisi jarak tempuh,ada saatnya kami mengeluh bila saat musim hujan, kami harus bejibaku dengan lumpur dan Melawati banjir,seperti yang kami rasakan saat ini tutur kepsek

“Dimana kondisi akses jalan Darat kami harus melalui jalan perkebunan milik PT BDA yang berlumpur bila musim hujan dengan kurang lebih jarak 10 kilo meter menuju SDN Longkib dari kecamatan, tutur ahli lb.kepsek SDN Longkib