Gresik-selidikkasus.com
Tiga pilar yang terdiri dari unsur TNI-Polri dan Pemda Gresik bersinergi melakukan operarasi penyekatan yang dilakukan di tiga titik perbatasan antar kabupaten.
Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto berharap operasi tersebut dapat meningkatkan kepatuhan masyarakat terkait ketentuan PPKM Darurat.
Operasi yang digelar pada jam kerja dengan tujuan untuk membatasi mobilitas masyarakat yang tidak masuk sektor esensial dan kritikal.
Salah satunya di Jalan dr.Wahidin SH disekat dari arah Kebupaten Lamongan. Para pengendara harus menjalani pemeriksaan petugas gabungan TNI-Polri, Satpol PP, Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri.
Satu per satu kelengkapan pengendara diperiksa. Baik identitas hingga tujuan bepergian.
Dengan adanya penyekatan, masyarakat mesti sabar antri mengikuti pemeriksaan. Yang tidak mampu menunjukkan tujuan dan keterangan bepergian tidak diperbolehkan melanjutkan perjalanan dan diputar balik.
“Operasi ini bertujuan mengurangi mobilitas masyarakat. Yang bekerja bukan di sektor esensial dan kritikal atau tidak ada kepentingan mendesak langsung kami minta putar balik,” tegas Kapolres, Sabtu (9/7/2021).
Masih lanjut Alumni Akpol 2001 ini, pihaknya berharap PPKM Darurat ini bisa dipahami dan dipatuhi dengan kesadaran dalam rangka memutus mata ranatai Covid-19.
“Untuk sektor non esensial dan 100% menjalankan WFH, sedang sektor kritikal juga menjalankan 100 WFO sementara sektor esensial menerapkan 50% WFO,” terangnya
Dalam Ops Yustisi tersebut menjaring puluhan pelanggar dan langsung menjalani sidang ditempat. Mereka dijatuhi sanksi denda duaratus ribu rupiah atau hukuman tiga hari.
Lp-Fununul Ihsan