Jombang,selidikkasus.com- kurang dari sepekan masyarakat jombang digegerkan dengan penemuan mayat mayat bayi terapung di sungai.
Warga Desa Kendalsari, Kecamatan Sumobito, Jombang mendadak gempar, pasalnya siang itu ditemukannya mayat bayi terapung di sungai desa setempat.
Bayi yang belum jelas jenis kelaminnya tersebut, kondisi masih merah lengkap dengan tali pusarnya serta anggota tubuhnya. Sabtu (3/7/2021)
Penemuan itu dilakukan secara tidak sengaja. Oleh anak-anak yang sedang bermain di sungai. Mereka tanpa sengaja melihat sesuatu mirip boneka mengambang di sungai. Saat didekati ternyata seorang bayi yang masih ada tali pusarnya.
Anak-anak berhamburan lari melaporkan temuan tersebut kepada warga desa yang kebetulan melintas dipematang sungai. Cerita langsung menyebar dalam sekejab, warga berdatangan ke lokasi penemuan.
Warga tidak berani langsung mengangkat jenazah bayi, hanya menjaga agar mayat tidak ikut terbawa arus air, tidak berselang lama anggota polsek tiba dilokasi, selanjutnya mengamankan bukti. Sebagaimana dikutip dari beritajatim.com.
Selang satu hari kemudian, Senin(5/7/2021) kali ini ganti masyarakat Desa Glagahan, Kecamatan Perak, Jombang yang dibuat gempar, pasalnya seorang warga tanpa sengaja ,menemukan dua mayat bayi dalam kondisi sudah membusuk di sungai watuturi Desa Glagahan. Mayat bayi ditemukan dalam kondisi tali pusar masih menempel.
Kapolsek Perak AKP Dwi Retno Suharti mengatakan, penemuan mayat bayi itu berawal dari laporan warga karena banyak orang di lokasi. “Kami menemukan mayat bayi, berawal dari laporan masyarakat yang datang ke polsek. Lalu kami mendatangi lokasi penemuan,” kata AKP Dwi Retno, Senin (5/7/2021).
Saat petugas tiba dilokasi, Ditemukan dua mayat bayi dengan kondisi sangat menyedihkan karena sudah membusuk dan terapung, diduga dibuang seseorang sesaat setelah dilahirkan karena tali pusarnya masih menempel.
Menurut Retno, dua mayat bayi yang ditemukan di aliran Sungai itu satu berjenis kelamin perempuan dan satunya lagi belum diketahui karena kondisinya telah membusuk dan kondisi mulai hancur pada bagian bagian tertentu.
“Satu bayi berjenis kelamin perempuan dan satunya lagi belum bisa dipastikan jenis kelaminnya karena sudah hancur. Kami bawa dua mayat bayi itu ke rumah sakit umum daerah Jombang untuk dilakukan autopsi dan kami mengumpulkan keterangan saksi untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kaposek dengan tiga balok emas ini mengatakan “Kami langsung lakukan penyelidikan dengan menggali keterangan dari para saksi di TKP. Juga kami data di wilayah perak ibu-ibu yang belakangan ini melahirkan,” kata Retno, Senin (5/7/2021).
Sebelumnya, Kades Glagahan Arifien mengatakan, mayat bayi kembar pertama kali ditemukan pemulung di Sungai Waruturi sekitar pukul 10.00 WIB. Bayi malang itu tersangkut di pintu air Sungai Waruturi bercampur tumpukan sampah.
“Setelah dievakuasi, ternyata ada dua. Yang satu kecil, tidak sempurna. Satunya lagi jenis kelaminnya perempuan, ada kemungkinan bayi kembar,” kata Arifien kepada wartawan di lokasi, Senin (5/7/2021).
Saat ditemukan, kepala bayi perempuan itu sudah rusak. Plasenta atau tali pusat masih menempel pada perut bayi pertama itu. Sedangkan mayat bayi kedua ditemukan di dalam air tepat di bawah bayi perempuan.
Sementara itu melalui pesan Whasapp pada grup Tim Pusat pelayanan terpadu perlindungan perempuan dan anak disingkat P2TP2A kabupaten Jombang, banyak anggota tim yang merespon dengan tulisan keprihatinan dan sedih.
Nur Kamalia selaku Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan perlindungan Anak Kabupaten Jombang langsung meminta kepada Kepala Bidang Perlindungan perempuan dan anak untuk menindak lanjuti dan berkoordinasi dengan Polres.
Dalam pesan singkat Karomah, Kabid PPPA menyampaikan kalau akan menindaklanjuti serius masalah ini, termasuk melakukan pendampingan jika nanti ditemukan tersangkanya yang notabene perempuan. (UDN)