Kampar – Ditengah Merebaknya Virus Corona, diduga malah Pegawai Dinas Kesehatan Ke Pulau Dewata bali di sinyalir menghabiskan dana yang sangat Fantastis.
Nurul Hadi Ketua Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK) Pekanbaru kepada wartawan melalui via telfon Selasa, yang berangkat itu Kepala Puskesmas dan KTU data yang kami dapat dari hasil hearing bersama DPRD waktu lalu, namun saat ini tidak ada kelanjutannya.
Masalah sumber dana ketika hearing kadis menyebut dari JKN, ketika hearing disebutkan dana 11 juta untuk satu orang, yang diberangkatkan lebih dari 80 orang.
Kegiatan ke Bali itu dalam acara Verifikasi, itu perlu untuk kapus sama KTU kata kadis. Sebut Hadi. Tapi kita tidak melihat buktinya, sertifikat atau fotonya tidak ada. Kata Hadi
Pesawat yang di gunakan pulang dan Pergi diduga Citilink. Pas berangkat kita tidak tau jam berapa, namun ketika pulang itu ada dua kloter, kloter pertama pagi sekitar jam 9 atau 10 pagi, kloter 2 sore sekitar jam 03:00, sebut Nurul hadi
Terkait tentang perjalanan dinas kesehatankampar ke bali akhir desember 2020 sampai hari ini kita belum melihat realisasi atas pelatihan yang di laksanakan dinkes dan rombongan di bali pada akhir desember 2020 lalu.
kegiatan yang menghabiskan banyak uang rakyat tersebut bahkan hampir 1 milliar anggaran yang di habiskan kita nilai sia sia, Kegiatan yang mengabiskan anggaran kurang lebih 11 juta per-orang dimana angka tersebut di sampaikan oleh kadiskes kampar pada saat hearing bersama anggota dewan dan mahasiswa kampar, yang tergabung dalam ampek (aliansi mahasiswa peduli kampar).
dalam hal ini kita meminta kepada dinkes kampar agar bertanggung jawab atas anggaran yang mereka gunakan, uang yang mereka gunakan itu uang rakyat, maka pergunakan lah untuk kepentingan rakyat, bukan untuk berfoya-foya dalam artian melakukan kegitan yang tidak jelas itu
“kalau memang ada kegiatannya ayo perlihatkan mana realisasi atas kegiatan tersebut ?
Tapi kalau tidak maka kembalikan uang rakyat tersebut, Uang rakyat untuk rakyat, bukan untuk libur pejabat,” kata Nurul Hadi
Sementara itu Ditempat Terpisah Gubernur BEM Fakultas Hukum UIR Maulana Syaifurrasyid kepada wartawan Senen, 11-1-2021 menanggapi terkait hal ini, Mengenai Pelatihan Dinkes Kampar pada bulan Desember lalu itu merupakan hal yang tidak perlu, seharusnya dana itu bisa digunakan untuk memberikan bantuan kesehatan atau membantu desa yang ada di Kampar untuk menangani covid 19
Dana sebanyak itu tentunya sangat bermanfaat bagi masyarakat, apabila di anggarkan untuk APD, masker, hand sanitizer itu kan bisa bermanfaat bagi masyarakat.
Seharusnya penggunaan dana harus dilakukan secara Efektif dan efisien. Ditengah kita melawan atau menangani Covid-19 masak pegawai kesehatan Kampar malah seperti menghambur kan uang atau bisa di sebut “Plesiran”. Kata Maulana
Sekarang pertanyaannya apa manfaat yang dapat di rasakan oleh masyarakat setelah mereka melakukan pelatihan yang memakan Anggaran yg sangat luar biasa itu?
Ketika awak media mencari kejelasan terkait hal itu melalui pesan Whatshapp pribadinya senen 11-1-2021 Kepala Dinas Kesehatan Dedi Sambudi Bungkam, hanya melihat pesan whatshapp dari awak media tanpa memberi keterangan balasan apapun.
Lanjut Selasa 12-1-2021 Tim Media Grup kembali konfirmasi untuk memastikan Sumber dari mana uangnya, dan berapa dana yang dihabiskan, Namun kadis tak merespon apa-apa, bahkan Kadis diduga langsung Memblokir wahtsApp wartawan, Hingga sampai saat berita ini diterbitkan senin, (25-1-2021) Tim Media Grup Menunggu penjelasan Dari seorang kadis kesehatan kabupaten kampar namun tak kunjung ada jawaban dan klarifikasi
(Tim media Grup)