Presiden Jokowi Rapat Terbatas Dengan Para Menteri Kabinet; Perihal Evaluasi Penanganan Penyebaran Pandemi Covid-19 di Indonesia

Jakarta, selidikkasus.com – Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) melakukan hearing Rapat terbatas evaluasi penanganan pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Senin (29/6/2020.)

Presiden Jokowi kembali mengajak segenap jajaran terkait untuk melakukan terobosan yang betul-betul berdampak kepada percepatan penanganan pandemi Covid-19 ini.

Untuk beberapa provinsi dengan angka penyebaran Covid-19 yang masih tinggi, perlu ada tambahan personel atau tenaga medis yang diperbantukan dari pusat, termasuk tambahan peralatan medis. Saya juga meminta segenap jajaran pemerintah untuk mengawasi dan memberi panduan bagi daerah-daerah yang akan memulai menuju masa adaptasi kebiasaan baru.

Sosialisasi penerapan disiplin protokol kesehatan juga harus dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan elemen dan tokoh masyarakat, serta agama.
Di sejumlah daerah yang ada penolakan terhadap pemeriksaan PCR maupun rapid test, harus segera diatasi dengan sosialisasi yang persuasif.

Mengenai pembayaran dan bantuan dana bagi pelayanan kesehatan serta tenaga medis, saya menginstruksikan agar pencairan dana yang telah disiapkan, dapat dilakukan dengan segera.

Terakhir, saya mengajak kerja bersama seluruh pihak untuk mengefektifkan penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Tidak ada lagi ego sektoral kementerian, lembaga, kedaerahan, apalagi jalan sendiri-sendiri.
Saat ini, yang dibutuhkan adalah penanganan dan pengendalian yang terintegrasi antara satu dengan lainnya.
Pandemi Covid-19 tengah kita hadapi bersama dengan 215 negara lainnya. Jangan sampai ada yang masih memiliki perasaan bahwa kita sedang normal-normal saja sehingga ke mana-mana tidak pakai masker, lupa cuci tangan sehabis kegiatan, masih berkerumun yang tidak perlu.
Ini sangat berbahaya sekali.

Sekali lagi, masyarakat turut berperan dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 di berbagai wilayah di Indonesia.
Dan bentuk dukungan yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan berdisiplin menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

Selain soal kesehatan, Indonesia dan sebagian besar negara lainnya juga berupaya keras untuk mempertahankan perekonomiannya. Sejumlah lembaga memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi global akan tumbuh negatif tahun ini. Artinya apa? Permintaan akan terganggu, lalu pasokan akan terganggu, dan akhirnya produksi juga akan terganggu.

Maka dari itu, kebijakan kesehatan dan pemulihan ekonomi sejatinya harus berjalan beriringan dengan penuh kecermatan dan kehati-hatian..
{LP berita Tomy-Kaperwil Banten}