Pembagian BLT Dari Pemerintah Pusat,Pemprov dan Pemkot Cilegon Dikeluhkan Warga

Jakarta,selidikkasus.com -Meneyebarnya virus corona di indonesia,pemerintah baik pusat maupun daerah berkewajiban membantu warga masyarakat yang terdampak pendemi virus corona (covid-19).

Bantuan yang digelontorkan pemerintah ada yang berupa paket sembako dan juga berupa uang tunai (BLT) dan lain sebagainya.namun bantuan bantuan tersebut sangatlah terbatas atau mungkin tidak tepat sasaran,terbukti dengan banyaknya keluhan keluhan dari warga masyarakat yang sampai saat ini belum pernah mendapatkan bantuan sosial tersebut.

Seperti yang diceritakan salah seorang Ketua RT di Kelurahan Kebon dalem Kecamatan Purwakarta Kota Cilegon – Banten kepada selidikkasus.com minggu 14/6,yang enggan disebutkan namanya memaparkan bahwa warganya tidak pernah mendapat bantuan,padahal data warganya sudah diajukan sesuai permintaan dari kelurahan atau pemerintah.

“Saya selalu mengajukan data warga saya sesuai permintaan dari pihak Pemerinta kKelurahan atau dari Dinas Sosial kota Cilegon,namun pada faktanya satu orangpun warga di Rt saya tidak mendapatkan bantuan berupa BLT tersebut,padahal data warga sudah saya serahkan semua sesuai permintaan pemerintah,yang jadi pertanyaan untuk apa meminta data warga kalau warga yang terdata ternyata tidak mendapatkan bantuan? keluhan,pertanyaan sampai protes warga diajukannya kepada kami selaku Ketua Rt,bukan kepada kelurahan ataupun kepada Dinas Sosial,jadi semua itu menjadi beban moral pada kami selaku Ketua Rt” paparnya.

Hal serupa juga diterangkan kepada wartawan selidikkasus.com,hari minggu 14/6 oleh salah seorang berinisial SH warga Lingkungan Sumampir,Kelurahan kebondalem yang membenarkan adanya bantuan bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran,contohnya yang sudah mati kok dapat paket sembako.

“Memang benar di Kelurahan kami ini banyak Rt yang warganya ga dapat bansos baik itu dari Pemerintah pusat,Pemprov,maupun dari Pemkot,saya ga ngerti data kami dikemanakan,karena setiap ada bantuan kami pasti diminta data oleh Rt,tapi yang ngumpulin data si A,kok yang dapatnya si B,ironisnya lagi orang yang sudah pindah alamat,orang yang sudah meninggal kok datanya malah ada,ini sebenarnya yang bermasalah Keluranhan atau Dinas Sosial,sampe daftar penerima bantuan saja dirahasiakan dari warga,inisih bukan trasparan namanya tapi kongkalikong” terang warga tersebut.

Saat wartawan hendak konfirmasi ke Kantor Kelurahan,Kantor dalam keadaan tertutup karena memang hari libur sehingga wartawan selidikkasus.com hanya mendapat keterangan dari salah satu Ketu Rt dan tidak mendapat kan tanggapan darinpihak kelurahan atau pihak Dinas Sosial Cilegon.

(Lp Kaperwil Jakarta/Gun’s dan Kaperwil Banten)