Doa dan Air Mata Warga Jakarta Menetes Kala Menerima Sembako

Doa dan Air Mata Warga Jakarta Menetes Kala Menerima Sembako

Selidik kasus,Jakarta
Dengan direrapkannya kebijakan PSBB,Pemerintah Provinsi DKI Jakarta muali kemarin mulai membagikan bantuan berupa sembako kepada warga Jakarta yang terdampak kebijakan PSBB.

Sembako sembako tersebut didistribusikan langsung kepada warga melalu ketua Rw/Rt dan langsung diantar kerumah atau dor to dor agar terhindar dari kontak langsung yang disebabkan antrian warga.

Dalam menerima sembako bantuan dari pemerintah tersebut,salah seorang warga penerima bantuan menyatakan pada wartawan selidik kasus kamis 9/4,kami sangat bersyukur dan sangat berterima kasih kepada Pemprov DKI terutama bapak Gubernur Anies Baswedan atas keperduliannya pada rakyat kecil seperti kami ini,kami meneteskan air mata kala kami menerima sembako ini,dan semoga bapak Gubernur panjang umur dan terhidah dari musibah corona ini.

Ditempat terpisah dibilangan kecamatan Penjaringan jakarta utara seorang ketua Rt yang enggan disebutkan namanya memaparkan,bantuan sembako ini sangatlah berarti bagi warga saya,karena sebagian warga kami banyak yang kurang mampu,namun sangat kami sayangkan bantuan sembako ini kurang maksimal sehingga banyak warga kami yang tidak mendapatkan bantuan sembako dan protes pada kami karena merasa dianak tirikan.

Hal serupa diamini oleh warga yang tidak atau belum mendapatkan sembako,kami memang pendatang,tapi kami berdomisili di jakarta ini cukup lama,mengapa kok kami selalu disisihkan dan setiap ada bantuan pemerintah kami selalu tidak mendapatkannya,yang selalu mendapatkan bantuan selalu saja keluarga Rt atau orang yang dekat dengan Rt,sedangkan kami yang notabene pendatang dan kurang mampu justru di sisihkan,mohon kepada Pemprov DKI Jakarta untuk lebih memperhatikan keluhan kami dan bisa adil seadil adilnya dalam setiap pembagian bantuan pemerintah,pungkasnya.

(Laporan berita kaperwil DKI jakarta Gun’s)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*