Ahlal Madinah : Pesan Moral dari Masjid Nabawi Oleh, Kyai Amir Panatagama Petugas Haji Daerah Deli Serdang

 

Jumat, 2 Juni 2023 Kloter 02 Deli Serdang usai menyempurnakan Shalat Arba’in di waktu Ashar meninggalkan Madinah menuju Makkah.
Perjalanan haji dan umroh, akan tetap melewati dua suci yaitu Mekkah dan Madinah. Kota Madinah ini bukan hanya sekedar kota biasa, namun Kota Madinah menyimpan berbagai keistimewaan, terdapat banyak hadits yang menjelaskan mengenai Kota Madinah. Salah satu hadits tentang kota madinah adalah “Barang siapa bersabar atas kesulitan Madinah dan karena tinggal di sana, maka aku akan menjadi penolongnya pada hari kiamat.” (HR. Muslim).
Sejarah mencatat bahwa ada 2 suku bangsa arab terbesar yang ada di Kota Madinah, yakni Suku Khazraj dan Suku Aus. Suku Aus dan Suku Khazraj ini adalah kabilah Arab yang tinggal di Madinah pada masa awal penyebaran agama Islam.
Kedua suku tersebut sama-sama berasal dari daerah Yaman, yang hijrah ke Yatsrib (nama lama dari Kota Madinah) setelah terjadi bencana pecahnya bendungan Ma’rib. Pada awalnya kedua suku ini tidak akur dan selalu berselisih. Namun setelah terjadinya perang, kedua suku tersebut sepakat untuk hidup secara berdampingan dengan damai.
Setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Yatsrib, kota Yatsrib tersebut mengalami perubahan nama. Nama tersebut diubah menjadi al Madinah al Munawwarah. Arti dari kata tersebut adalah kota yang bercahaya. Bukan hanya itu saja, terdapat nama Kota Madinah lainnya yang dikenal dengan sebutan Thaibah.
Kota Madinah memiliki buah terbaik di dunia. Buah terbaik yang dimaksud tersebut adalah buah zuriat. Buah zuriat memiliki berbagai manfaat baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah membantu untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Keistimewaan Kota Madinah
1. Masjid Nabawi
Keistimewaan pertama dari Kota Madinah adalah adanya Masjid Nabawi. Masjid Nabawi merupakan masjid yang dibangun oleh baginda Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan tangan sendiri yang dibantu oleh para sahabat.
Masjid Nabawi ini menjadi salah satu dari 3 masjid penting yang bersejarah di Kota Madinah. Ketiga bangunan masjid ini adalah Masjid Nabawi, Masjid Qiblatain, dan Masjid Quba. Untuk saat ini, Kota Madinah khususnya Masjid Nabawi ramai dikunjungi oleh kaum muslim untuk melakukan ziarah.
Bukan hanya itu saja, bahkan bagian dari Masjid Nabawi merupakan tempat peristirahatan terakhir baginda Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW dimakamkan di sudut tenggara Masjid Nabawi yang bersebelahan dengan 2 makam sahabatnya, yakni Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

2. Tanah Haram
Keistimewaan kedua dari Kota Madinah adalah termasuk tanah haram dan tempat yang aman. Bahkan kelak Kota Madinah tidak akan bisa dimasuki oleh Dajjal, pasalnya kota suci ini telah dijaga oleh para malaikat di bagian pintu masuk Kota Madinah. Hal tersebut juga telah disebutkan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Di pintu-pintu masuk kota Madinah ada malaikat-malaikat (yang menjaganya) sehingga tidak bisa dimasuki tha’un dan Dajjal.” (HR. Bukhari no. 1880, Muslim no. 1379).

3. Keberkahan Dilipatgandakan
Terdapat salah satu hadits yang menyampaikan bahwa Kota Madinah memiliki keberkahan yang dilipatgandakan. Hal tersebut sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:

“Ya Allah, jadikanlah keberkahan yang ada di Madinah dua kali lipat dibandingkan keberkahan yang ada di Mekkah.” (HR. Bukhari no. 1885, Muslim no. 1369).

4. Mendapat Syafa’at Jika Bersabar Menghadapi Kesulitan Hidup di Madinah
Dimanapun seseorang tinggal, tentu saja akan ada kesulitan ataupun cobaan yang datang. Sama halnya jika berada di Madinah. Jika orang tersebut dengan sabar menghadapi kesulitan hidup yang terjadi di Madinah, maka kelak ia akan mendapatkan syafa’at di hari kiamat kelak. Hal tersebut disampaikan dalam 1 hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bersabar terhadap cobaannya (cobaan hidup di Madinah) maka aku akan menjadi pemberi syafa’at atau saksi baginya di hari kiamat.” (HR. Muslim no. 1377, Tirmidzi no. 3918).

5. Mendapat Syafa’at Ketika Meninggal di Madinah
Pernah mendengar mengenai seseorang yang ingin meninggal dunia di tanah suci ? Nah, ternyata terdapat alasannya jadi bukan hanya sebuah keinginan saja. Jadi meninggal dunia di Madinah, kelak saat hari kiamat tiba akan mendapatkan syafa’at. Hal ini sudah dijelaskan di dalam hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bisa mati di Madinah, maka silakan mati di sana, sehingga aku akan memberi syafa’at kepada siapa yang mati di sana.” (HR. Tirmidzi no. 3917, Ibnu Majah no. 311).

Meskipun demikian, bukan berarti seseorang memaksakan diri untuk meninggal. Maksudnya bukan dengan cara yang tidak disukai Allah, seperti bunuh diri, atau yang lainnya. Jadi meninggal yang dimaksud adalah meninggal yang alami karena memang sudah waktunya.

6. Manusia Terbaik Umat Islam Dimakamkan di Madinah
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, bahwa sebagian dari Masjid Nabawi merupakan makam dari baginda Rasulullah SAW beserta Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Selain itu di makam yang ada di Madinah juga ada makam para sahabat Rasulullah SAW dan generasi selanjutnya.

7. Sholat di Masjid Nabawi Lebih Utama
Ibadah sholat di Masjid Nabawi lebih utama 1000 kali pahala dari Masjid lain selain Masjidil Haram. Selain itu, mereka yang sholat 40 kali waktu berturut-turut di Masjid Nabawi akan dibebaskan dari siksa api neraka, dijauhkan dari siksa dan kemunafikan.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sholat di masjidku ini lebih baik daripada seribu sholat di masjid yang lain, kecuali Masjidil Haram (di Makkah).” (HR. Bukhari dan Muslim). (red).