Dipungut 15 Ribu Sampai 500 Ribu Biaya Panen Sawah di Morowali? Program Tanam Gratis Panen Gratis Tidak Ada, Tetap Bayar

 

Morowali- Keluhan Sejumlah Para Petani yang ada di Desa Bumi Harapan Kecamatan Witaponda Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Program Pemerintah Daerah Tanam Gratis dan Panen Gratis hanya berlaku bagi orang kaya jadi tambah kaya

Hal ini diungkapkan salah satu warga Petani sawah (As) asal desa Bumi Harapan, Minggu(26/06/2022) Alat Pemerintah yang di pegang oleh sipengelolah atau yang menjalankan, begitu kami tanya alat itu gratis, tapi mereka jawab iya gratis? dia jawab ke saya, tapi bagaimana dengan anak buah saya nanti minta uang? uangnya siapa saya pakai? ini tidak punya modal. itu alasan yang kelolah yang jalankan alat. Katanya, itu untuk biaya karyawan dan operatornya nanti kalau uang kler dari pemerintah? saya kasih kembali separoh,”Kata As sambil menirukan penjelasan-penjelasan dari yang kelolah alat tersebut.

Sambunya, Petani bayar dulu 15.000(lima belas ribu) Satu sak. dengan ukuran 55 kilo, itupun kalau bagus. tapi biaya itu rata, namun ada juga yang 500.000.00(lima ratus ribu) perhekrar biar dapat banyak maupun sedikit tetap 500ribu.

Panen kali ini saya bayar 15 ribu per sak, memang alat itu bantuan karena kurang modal si pengelolah alat. mereka minta dari petani nanti kalau dari pihak dinas keluar uangnya nanti dikasih kembali separoh. karena perjanjiannya satu hektar lima ratus riibu nanti di kembalikan uangnya. ternyata tidak ada sampai sekarang, alasan mereka belum cair dari sana,”Ucapnya.

Kemarin saya tanya, bagaimana Bos? dia jawab tidak ada, kalau gratis itu tidak ada. apalagi program Tanam Gratis dan Panen Gratis itu tidak ada cuman wacana saja,,”Bebernya.

Tidak ada program Panen gratis, itu tetap bayar 500 ribu perhekrar. itupun yang sawahnya yang bisa kena di ambil. kalau tidak, dikasih biar ditinggal. terpaksa petani ngarit atau kita suruh orang lain lagi panen,”Terangnya.

Kalau program pemerintah mungkin begitu, kalau dilapangan lain. saat Tanam saya bayar?. juga memang disampaikan sebelumnya ada wacana gratus, tapi sampai panen tetap juga bayar. buktinya tidak dikasih kembali uang.

Menurutnya, bagi yang luas lahan, Alsintan(Alat dan Mesin Petani) itu tambah kaya, misalnya sawahnya 4 Ha sampai 5Ha, perhekrar kena 500ribu. dan uang yang dipungut itu untuk biaya solar, gaji pegawainya yang jahitnya dan operatornya.

“Memang sudah ada perjanjian waktu rapat, gratis dari pemerintah tapi kalau dilapangan tidak jalan. masalahnya tidak ada dananya si pengelolah terpaksa petani dimintai uang perhekrar 500 ribu dan 15 ribu satu sak,” Sebutnya

Saya pikir lambat programnya itu kalau memang gratis. seperti pengelolah alat itu harusnya dikasih modal. tapi ini terpaksa petani dimintai dari pada tidak jalan. alat panen di desa saya itu banyak biar yang baru dan alat yang lama ada, tapi kalau musim begini tidak bisa mengatasi.

“Sebelumnya Kepala Dinas Pertanian Andi Irman, menerangkan dari Dinas Pertanian terus mengawal dan tetap mengevaluasi, sehingga kedepannya kami bisa menimalisir masalah-masalah yang ada.

Utamanya tentang ketersediaan srana prasarana panen maupun menejemen dari kami dan teman-teman dilapangan.

“Insyaallah kita semua berharap program ini bisa berjalan sukses sesuai harapan kita semua, karena ini adalah salah satu program andalan Kabupaten Morowali yang mungkin tidak memiliki oleh Kabupaten/kota di sulawesi Tengah,”Tutup

Erni

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*