Kapal Penugasan Melayani Rute T-28 B Adalah Kompetitor PT Temas Line

Aru,-Pemerintah Pusat melalui, Kementrian Perhubungan Cq Dirjen Perhubungan Laut meski telah melakukan Tender Teus bersubsidi/Kontainer Tol Laut namun, Dirjen Perhubungan Laut dengan kebijakan sebagaimana tuntutan masyarakat Aru, guna menambahkan satu buah kapal Penugasan untuk melayani rute T-28 B sebagai kompetitor disambut baik oleh, beberapa pengusaha lokal maupun masyarakat Aru.

Hal tersebut, disampaikan Ketua LSM Nusantara Aru Membangun, Legend Apanath. Saya mewakili masyarakat Aru, mengucapkan sangat berterima kasih kepada Pemerintah Pusat.

Dalam hal ini, Kementerian Perhubungan Cq Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui kebijakannya, yang telah mengambil langkah untuk memberantas kemahalan di Kepulauan Aru. ” Pasalnya dari tahun 2019 hingga 2022 di daerah lain harga sembako dan barang penting lain sangat murah kenapa di Aru kok menjadi mahal “, ungkap Legend Apanath Ketua LSM Nusantara Aru Membangun kepada Selidikkasus.com,Kamis ( 3/3/2022 ), di kediamannya yang beralamat di kompleks Kawasan Kelurahan Siwalima Kecamatan PP Aru Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku.

Masih menurutnya, PT.Temas Line sebagai pemenang tender Teus bersubsidi sejak 2019 hingga 2022 tersebut, di duga kini hilang akal dalam menghadapi kompetitor baru yaitu, Kapal Penugasan T-28B yang di tugaskan pemerintah pusat untuk melayani rute T-28 B. Pasalnya, kemarin PT.Temas Line sendiri, sebagai pemenang tender Teus tol Laut (bersubsidi) dan melayani rute T17 yang tidak ada kompetitor sehingga, diindikasikan adanya monopoli.

PT.Temas Line, diduga semena-mena dengan mengeluarkan kebijakan yang merugikan masyarakat aru, berupa, memainkan harga Kontainer komersil.

Dengan hadirnya T-28 B (kapal Penugasan) otomatis PT.Temas Line sudah tidak bisa sesuka hati untuk membuat kebijakan yang merugikan masyarakat Aru. ” Bermain harga Kontainer Regulernya lagi, pasalnya, kapal penugasan yang melayani rute T-28 B kapasitas muat 300 Kontainer, merupakan kebijakan dan berdampak sangat baik walaupun kapal tersebut harus melayani beberapa Kabupaten pada (rute T-28 B). Untuk menghilangkan dugaan monopoli PT.Temas Line perlu ada kapal penugasan ke SAUMLAKI , NAMLEA dan AGATS karena kabupaten tersebut, selama ini sangat terbeban dengan kemahalan biaya komersil “, ungkap Apanath.

Dirinya berharap, PT.Temas Line kedepan agar bisa merubah sistem kinerjanya, selama ini pihak PT.Temas Line diduga secara tidak langsung manfaatkan Tol Laut sebagai tameng dan menjadikan Tol Laut seperti anak tiri.

Sesuai informasi yang dihimpun, dari tim kami di Surabaya yang namanya tidak mau untuk di unggah mengatakan, untuk biaya paket depo baik stupping luar maupun stupping dalam selalu terjadi perbedaan harga antara Reguler PT.Temas Line dengan Tol Laut. Sesuai pantauannya, yang lebih mahal paket depo yakni, Tol Laut untuk itu, perlu saya sampaikan, juga untuk Direktur Lalulintas Laut (Dirlala) agar memberikan teguran PT.Temas Line.
” Apa sebenarnya yang membuat terjadi perbandingan harga stapping?. Padahal Kontainer sama, dimuat dalam kapal yang sama kenapa harus terjadi perbedaan harga? “, keluh Apanath

Lebih mirisnya lagi,setiap kali Pemuatan, Kontainer Reguler PT.Temas Line yang selalu didahulukan sehingga diduga PT.Temas Line lebih mengutamakan muatan komersil dari pada tol laut.
Kaperwil Maluku.(Jus)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*