Ada Drone Canggih Israel Mengintai di Demo Myanmar

selidikkasus.com- Junta militer Myanmar makin bersikap represif terhadap demonstran yang menentang aksi kudeta. Dalam pelaksanaan penindakan demonstran, tentara yang dikenal dengan nama Tatmadaw dikabarkan menggunakan alat-alat canggih buatan luar negeri untuk mencoba mengontrol suasana.
Melansir The Strait Times, Selasa (2/3/2021), salah satu alat yang digunakan adalah sebuah drone pengintai buatan Israel. Drone itu dipercayai digunakan untuk memantau situasi demonstrasi yang berlangsung sehingga aparat mampu melancarkan aksi represif untuk membubarkan demonstrasi tersebut.

Militer sekarang dikutip dari https://www.cnbcindonesia.com menggunakan alat itu untuk secara brutal menindak pengunjuk rasa damai yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk melawan junta militer dan memulihkan demokrasi,” kata Ma Yadanar Maung, Juru Bicara Justice For Myanmar, sebuah kelompok yang memantau pelanggaran junta.

Selain drone pengintai Israel itu, junta militer juga diketahui menggunakan alat-alat canggih buatan Eropa dan Amerika Serikat (AS). Hal ini ironis karena AS dan beberapa negara Eropa menentang aksi junta bahkan menjatuhkan sanksi.

Myanmar sendiri mendapatkan alat-alat canggih itu saat pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi berkuasa pada tahun 2015 setelah memenangkan pemilu. Namun sayangnya, undang-undang di Myanmar mengatakan bahwa khusus alutsista adalah 100% kebijakan yang dikeluarkan Tatmadaw.

Pada 2017 silam, negara-negara barat sempat melarang penjualan dan ekspor alutsista ke negara itu karena diyakini digunakan untuk membantai etnis Muslim Rohingnya di negara bagian Rakhine.

Sebelumnya, dalam demo yang terjadi Minggu (28/2/2021), aparat bentrok dengan pengunjuk rasa anti kudeta. Ini menyebabkan 18 orang tewas dan 30 lainnya luka-luka, berdasarkan laporan PBB.

Sejak Aung San Suu Kyi digulingkan 1 Februari 2021, demonstrasi terus terjadi di Myanmar. Warga meminta Suu Kyi dibebaskan dari tahanan. Saat ini tecatat 30 orang meninggal karena upaya represif petugas.