
Kediri Kabupaten, selidikkasus.com, Hari ini digelar sidang lanjutan ke 9 tgl 25/1/2001, dengan agenda pembacaan tuntutan dari jaksa Penuntut Umum (JPU) yag dibacakan oleh Tomi Marwanto , SH , terkait dengan kasus dugaan penipuan dan penggelapan mantan camat Kras Kabupaten Kediri Suherman tentang pengisian formasi perangkat desa di Ds. Kanigoro Kec Kras Kabupaten Kediri pada tahun 2019 lalu.
Dimana Jaksa Penuntu Umum membacakan tuntutanya dikenakan Ps 378 KUHP tentang penipuan dengan tuntutan satu tahun enam bulan penjara .
Usai persidangan JPU (jaksa penuntut umum) Tomi Marwanto, SH. Menyampaikan ke beberapa awak media bahwasanya terdakwa , berbelit belit dalam.persidangan dan tidak mengakui perbuatanya , sidang kali ini adalah pembacaan tuntutan, dimana dalam pembacaan tuntutan tersebut , dituntut satu tahun enam bulan , sedangkan pasal yang dikenakan pasal 378 KUHP , tentang penipuan yang sebelumnya dijerat juga pasal 372 tentang penggalapan yaitu pasal alternatif, tetapi dengan
mendengarkan para saksi lebih mengarah ke penipuan ungkapnya.
Ditempat terpisah Penasehat hukum (PH) terdakwa yang diwakili oleh Tim Penasehat Hukumnya Sutrisno, SH. , menyampaikan bahwa dimana klainya terdakwa selalu kooperatif dalam setiap persidangan , ” hal ini sangat meringankan kleinya selalu kooperatif dalam setiap persidangan , dan menurutnya kleinya tidak berbelit belit, dan kalau ada seorang jaksa yang menilai tidak kooperatif dan berbelit belit itu adalah hak seorang jaksa untuk menilai yang lainya demikian ungkap Sutrisno.
Masih disampaikanya hendaknya , bila memutuskan perkara majelis hakim yang fair dan dia berharap klainya bisa bebas dari jeratan hukum sesuai dengan fakta dipersidangan. (Roed)
Lp. Pemberitaan koordinator wil Karisidenan Kediri.
Rudy Priyono.