Beberapa Ormas, LSM, Pemuda Pancasila Dan Mahasiswa Kecam Keras Kampanye Hitam

Banyuwangi Selidikkasus.com – Sekelompok mahasiswa, organisasi masyarakat (ormas)Pemuda Pancasila dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) beraudiensi ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyuwangi, Senin (23/11/2020).

Atas kedatangan mereka ke kantor Bawaslu agar menindak tegas temuan serta laporan tentang praktik kampanye hitam (black campain) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Banyuwangi 2020.

Aktifis dari mahasiswa Naufal Witartono, mengatakan, Pilkada Banyuwangi 2020 harus menjadi ajang adu gagasan, visi-misi dan program dari kedua pasangan calon bupati dan wakil bupati.

Mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Banyuwangi itu menyebut, gerakan spontanitas ini adalah klimaks kekecewaan terhadap kondisi politik Pilkada Banyuwangi 2020 yang telah diwarnai kampanye hitam, menyudutkan salah satu pasangan calon.

“Pilkada harus menjadi momentum yang berbahagia. Jangan gunakan cara-cara buruk dengan menyebarkan kampanye hitam,” Ungkap Presiden Mahasiswa Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Unair Banyuwangi itu.

Sementara Ketua MPC Pemuda Pancasila, Zamroni menambahkan, praktik kampanye hitam dapat merusak marwah demokrasi dan merugikan masyarakat.

“Kami mendesak Bawaslu Banyuwangi tetap bekerja profesional, tetap netral dan berani menindak tegas segala bentuk praktik kampanye hitam,” Papar Zamroni.

Suparmin selaku Ketua LSM Solidaritas Masyarakat Transparansi (Somasi)menilai bahwa praktik kampanye hitam di Pilkada Banyuwangi 2020 sudah sangat mengkhawatirkan. Menurutnya, jika dibiarkan bisa berpotensi menimbulkan perpecahan hingga konflik di masyarakat.

“Kampanye hitam bisa mengganggu kondusivitas masyarakat serta stabilitas keamanan, maka harus kita lawan,” Jelas Ketua LSM yang tergabung dalam Sekretariat Bersama (Sekber) LSM Macan Putih itu.

Atas dasar itu, tokoh pergerakan yang akrab disapa Mbah Parmin itu mengajak seluruh elemen masyarakat bersikap bersama. Saling bergandengan tangan, melawan dan menetralisir segala bentuk kampanye hitam.

“Demi menjaga kemurnian pesta demokrasi, kami meminta Bawaslu Banyuwangi untuk menindak tegas segala bentuk praktik kampanye hitam,” Imbuh Parmin.

Di sisi lain, Ketua Bawaslu Banyuwangi, Hamim menyambut baik kedatangan puluhan berbagai elemen tersebut. Menurutnya, gerakan itu adalah indikasi positif dalam peran serta masyarakat.

“Ini adalah bentuk pengawasan partisipatif dalam pelaksanaan Pilkada Banyuwangi,” Tandas Hamim.

Selama ini, Bawaslu Banyuwangi telah menerima laporan tentang adanya spanduk provokatif. Yang berisi tulisan menyudutkan salah satu pasangan calon.

Selama di Kantor Bawaslu Banyuwangi, puluhan massa Pemuda Pancasila, LSM dan aktivis mahasiswa juga melakukan ikrar perang terhadap money politic, kampanye hitam hingga berita hoaks.(Im)