Banyuwangi Selidikkasus.com – Arak-arakan ndhog-ndhogan (Telor yang dihias)di Banyuwangi digelar saat menyambut dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini rupanya memiliki makna khusus bagi umat Islam. Apa makna dari telur yang dihias di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?
Menurut budayawan Banyuwangi, Hasnan Singodimayan, jodang yang sudah dihias dan ditancapi kembang ndhog (telor) memiliki makna tersendiri.
Penggunaan telur untuk memperingati Maulid Nabi memiliki makna tersendiri. Telur yang terdiri dari 3 lapisan, yakni kulit, putih telur dan kuning telur. Hal itu melambangkan Iman, Islam dan Ihsan.
“Maknanya itu kulit, putih telur dan kuning telur itu yakni Iman, Islam dan Ihsan. Jadi bukan hanya sebuah telur saja yang diarak begitu saja. Ada maknanya. Sedangkan hal-hal lainnya ditujukan untuk menunjukkan nilai-nilai keislaman,”Papar sang budayawan kepada wartawan, Kamis (29/10/2020).
Hasnan juga menerangkan bahwa, tradisi Ndhog-ndhogan di Banyuwangi ini digelar sejak abad ke-18 dan dahulu ndhog-ndhogan menggunakan telur bebek, karena bebek adalah hewan yang jika bertelur ia akan diam. Sementara batang pisang dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pohon pisang adalah pohon yang jika dipotong ia akan tumbuh lagi
“Bebek itu jika bertelur tidak akan bersuara. Sementara pisang itu akan terus tumbuh. Meski inangnya hidup, anaknya akan tumbuh di sekitar tempat pisang itu hidup.Pokoknya pantang menyerah,” Pungkas Hasnan.(Im)