Menghadapi Panasnya Pilkada Gus Tur Mengajak Politik Yang Sehat

Banyuwangi Selidikkasus.com – Persepsi warga masyarakat tentang dunia politik memang beraneka ragam Publik berharap politik dapat membawa kesejahteraan, meskipun tidak sedikit yang menjauhi politik karena sarat dengan intrik dan konflik.Bahkan sekarang pendidikan politik menjadi keharusan untuk diterapkan agar setiap orang paham dengan kewajiban dan haknya sebagai warga negara,

Berita tentang gaduh politik memang lebih dominan menghiasi koran dan televisi dibanding dengan wajah politik yang menyejukkan.

Belum lagi kebijakan publik yang dihasilkan dari proses politik kadangkala malah medegradasi kepercayaan masyarakat terhadap lembaga politik. Stigma Negatif Politik Sebagai contoh, ada ungkapan populer di masyarakat tentang bedanya Pil KB dan Pilkada Konon katanya pil KB kalau lupa, jadi Sedangkan pilkada bila jadi lupa

Sindiran ini mewakili suara minor publik tentang politik yang menggambarkan realitas yang sebenarnya. Masyarakat menganggap bahwa politik sebagai jalan untuk meraih kuasa dengan menghalalkan segala cara

Jejak perpolitikan negeri ini memang penuh dinamika, sejak masa reformasi rakyat berkesempatan memilih kepala negara dan kepala daerah secara langsung. Tanpa menutup mata dari kekurangan yang ada, kita patut bersyukur karena suksesi kepemimpinan nasional dalam 20 tahun terakhir berlangsung dengan aman dan damai

Pemilu Serentak 2019 yang berlangsung pertama kali di Indonesia menjadi bukti proses politik dan demokrasi masyarakat yang semakin matang, Perbedaan pilihan politik tidak lantas membuat konflik masyarakat berkepanjangan

Partisipasi publik yang tinggi dalam pemilu merefleksikan kesadaran politik yang semakin meningkat.Banyak teori dan tafsir politik, alangkah lebih baik jika kita mengembangkan makna politik dengan artikulasi yang positif untuk pendidikan pemilih. Politik sebagai sarana pengaturan urusan masyarakat dalam segala aspek kehidupan

Pemerintah mengatur dan melayani urusan masyarakat dan masyarakat melakukan koreksi terhadap pemerintah dalam melaksanakan tugas dan pelayanan

Gus Tur juga mengajak kepada siapa saja agar berpolitik dengan sehat, santun dan tanpa menjelekkan salah satu Paslon.Yang lebih aneh lagi pengajian sekarang kok dijadikan ajang politik terlebih membandingkan Kanjeng Nabi Muhamad SAW waaaaaah ini juga syah syaaaah saja

tapi mbok jangan dibawa kearah politik yang dengan terang-terangan menjatuhkan paslon lain itu tidak baik. Pengajian bertujuan untuk ngaji yakni mencari pahala bukan menjelekan seseorang yang berniat baik maju dalam pilkada Banyuwangi

Praktik politik semestinya berorientasi untuk memberikan perlindungan kepada kaum miskin, kelompok yang lemah dan sarana menegakkan kebenaran dan keadilan. Narasi seperti ini sepatutnya bukan sekedar jargon tapi harus diterjemahkan dalam praktik dan kebijakan yang dapat dirasakan oleh masyarakat

Ibarat senjata, politik dapat digunakan untuk menghadirkan kebaikan dan kemanfaatan tapi bisa juga dipakai untuk kejahatan dan kemudharatan. Hal tersebut bergantung kepada aktor politik yang memainkan peran dalam perhelatan demokrasi. Baik buruknya politik di mata masyarakat dipengaruhi oleh perilaku politisi dalam aktifitas keseharian.Untuk itu,silahkan berbeda- beda pilihan yang terpenting umat dan warga masyarakat rukun, tentrem, ayem dan damai,”Pungkas Gus Tur kepada Selidikkasus di kediamannya Ponpes Romu, Jum at, 30/10/2020.(Im)