Somasi Tim Lawyer Dianggap Gertak Sambel Oleh Kepsek SDI Alirsyadiah

Jakarta,selidikkasus.com -Kasus pemecatan secara sepihak dan secara lisan oleh oknum Kepsek SDI Alirsyadiah dengan latar belakan pemberitaan tentang imunisasi yang dilakukan Puskesmas Kecamatan Cilincing tak kunjung selesei,pasalnya pihak Yayasan dan Kepsek berinisial RR tidak pro aktif dan diduga menganggap sepele somasi yang dilayangkan Tim Lawyer.

Seperti yang dipaparkan salah seorang pegawai di Yayasan Alirsyadiah yang enggan disebutkan namanya,bahwa Kepala sekolah tersebut menganggap sepele surat somasi yang diterimanya.

“RR mengnggap itu seolah olah hanya guyonan,dia memang sekarang ini jarang ke sekolah ga seperti biasanya,namun dia pernah bilang bahwa somasi itu ga ngaruh apa apa untuknya,nyatanya sampai saat ini pihak pihak terkait ga ada yang negur dia,jadi dia menggap sepele apa yang dinamakan surat somasi itu,dan dia bilang kepala sekolah berkuasa siapapun,wartawan manapun untuk meliput disekolahnya dan kepsek juga berhak untuk memecat siapapun termasuk guru” paparnya,sabtu 10/10.

“Saya sering dengar dia sumbar tentang somasi itu,dan dia bilang faktanya somasi itu mentah” imbuhnya.

Sapto Wibowo anggota Tim Lawyer yang mengantarkan surat somasi mengatakan bahwa dalam minggu ini akan segera mengirimkan surat kepada Dinas Dinas terkait.

“Surat untuk Dinas Dinas terkait masih dalam proses,dan mungkin minggu minggu ini akan segera kami kirimkan,Dinas Dinas terkait adala Dinas Pendidilan,Dinas Ketenagakerjaan dan juga Ombusman” kata Sapto.

FR suami dari NR berharap agar surat itupun ditujukan juga kepada Sudin Pendidikan Jakarta Utara,karena akan lebih spesifik.

“Kalau bisa surat itu juga dikirimkan ke Sudin Pendidikan Jakarta Utara agar lebih spesifik,karena menurut info dari salah seorang pekerja di SDI Alirsyadiah Kepseknya anteng anteng saja seolah olah tidak terjadi apa apa walaupun salah seorang Gurunya pernah menghubungi istri saya dengan menyatakan istri saya akan dipanggil lagi mengajar disana,namun tidak akan ada efek jera dan kemungkinan besar peristiwa yang menimpa istri saya akan terus berulang ulang,dan pihak Yayasan Alirsyadiahpun seolah merestuainya” ujarnya.

Hasil pantauan wartawan media online selidikkasus.com mendapatkan memang Kepsek jarang masuk,hingga timbul kesan menghindar,juga awak media mendapatkan fakta baru yaitu fiktifnya data sejumlah Guru,latar belakang pendidikan guru yang tidak sepantasnya jadi guru seperti guru olah raga hanya berpendidikan SMP dan beberapa bukti kasus lain seperti dana BOS yang tidak tepat sasaran yang mana masalah SPP pun dipotong dari siswa yang mendapatkan KJP bukan dari dana BOS seperti sekolah pada umumnya,hal ini harus disampaikan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta atau Sudin Pendidikan Jakarta Utara juga fiktifnya Madrasah (MD) di yayasan tersebut harus diungkapkan kepada Kanwil Depag Jakarta Utara.

(Lp Tim selidikkasus.com Jakarta)