Anggaran Perawatan Kebun PTPNV Sei.Garo, Diduga Digelapkan Oknum

Pekanbaru- selidikkasus.com Anggaran Perawatan Kebun Sei Garo di Lingkungan PTPN V Riau Diduga tidak direalisasikan sesuai dengan peruntukannya, terbukti dari hasil investigasi pihak LSM PERKARA Riau baru-baru ini dimana ditemukan kondisi kebun Sawit yang tidak terawat.

Melihat kondisi kebun Sei Garo PTPN V, Kecamatan Tapung, yang tidak terawat itu, Ketua DPD LSM Perkara Riau pun melihat adanya dugaan “Permainan” anggaran perawatan yang sudah terjadi dalam berapa tahun belakangan ini.

Dari hasil investigsi Dilapangan antara lain ditemukan kondisi kebun Sei Garo yang ditumbuhi semak belukar, penuh gulma, (sanitasi tanaman buruk dan tidak pernah di kastrasi sebelumnya ), diketahui keberadaan gulma sangat menggangu tanaman sawit, yang memenuhi piringin maupun pada gawangan, bahkan jamur pada bunga jantan maupun betina pun terlihat merusak produksi pembuahan pada tanaman kelapa sawit.

Selain itu, menurut Ketua DPD LSM PERKARA Riau, Ir. Freddy Hutagaol kondisi yang terlihat memprihatinkan itu juga diperparah oleh bentuk buah tandan sawit atau TBS yang terlihat sangat tidak wajar (Berbuah landak) karena diduga kuat tidak diberikan pupuk sebagai nutrisi untuk menghasilkan TBS yang baik sesuai dengan harapan PTPN.

“Dengan keadaan begini, dugaan kuat kita ada penggelapan dalam anggaran perawatan di Kebun Inti tersebut. Sehingga hasil dari kebun tidak lagi sesuai yang diharapkan,” ungkapnya.

Freddy menyampaikan, untuk perawatan kebun inti PTPN V ini, tentunya anggarannya bukan sedikit. Tapi bisa mencapai miliaran rupiah, karena menurut Freddy, kebun inti milik perusahaan tentunya menjadi andalan PTPN dalam rangka mencapai target produksi.

“Jadi kita menduga penyampaian kondisi rill keadaan kebun inti Sei Garo, di akal akali oleh oknum tertentu. Sehingga penggelapan anggaran yang dilakukan tidak diketahui,” sebutnya.

Selanjutnya menurut Freddy, akibat dari buah landak atau Apnormal (hasil buah inti sei Garo) dipaksakan diolah (PKS Sei Garo), mengakibatkan rendemen yang dihasilkan tidak memenuhi target (OER 12) sehingga menyebabkan kerugian pada perkebunan, kabarnya untuk menutupi keadaan tersebut, pihak pengelola Kebun Sei Garo menuding pihak ke 3 atau kebun plasma dan masyarakat sebagai penyebab kemerosotan rendemen pada PKS Sei Garo.

Atas hal ini, Freddy pun meminta perlu adanya team pengawas dari PTPN atau BUMN untuk turun kelapangan melakukan control dan evaluasi serta meminta pihak BPK RI untuk melakukan audit keuangan serta kinerja pegawai PTPN V di Kebun Sei Garo.

“Agar kondisi kebun Sei Garo dapat dijelaskan secara bertanggung jawab serta transparan dalam hal belanja barang dan jasa disana, karena kondisi yang kita temukan tidak menunjukkan adanya sistem pengelolaan keuangan dan kinerja yang profesional sesuai dengan harapan Pemerintah.

Namun yang ditemukan pada saat ini kenyataanya semua tanaman sawit disana dalam keadaan sangat memperihatinkan alias hidup segan mati tak mau , kondisi seperti ini harus di usut tuntas,” ujar Freddy dengan tegas.

Ketika hal ini dikonfirmasikan wartawan media ini kepada Kabag dan Bagian Humas PT.PN V melalui pesan WA, Selasa (29/9/2020) Pukul 18.06.WIB, pesan terkirim namum tidak memberikan jawaban apa pun hingga tayangnya berita ini.

Lp: Kaperwil Riau

Sumber: LSM PERKARA