Asam Jawa, Labuhanbatu Selatan – SelidikKasus.com l Sejarah panjang Kesultanan Pinang Awan yang di yang di sinyalir memiliki keterkaitan dengan beberapa kerajaan dan kesultanan yang ada di Sumatera Utara terkhusus Kesultanan Kotapinang yang berada di Asam Jawa Kab. Labuhanbatu Selatan terkesan tidak ada perhatian dari Pemkab Labuhanbatu Selatan. Team SelidikKasus.com bersama Mitra SelidikKasus Labuhanbatu Raya melakukan penelusuran, seperti tertera di nisan diduga makam tersebut merupakan makam Sultan Pinang Awan yakni Sultan Bathara Guru Pinayungan Bathara Gurga Sinomba yang di perkirakan berdiri pada abad XV.
Dari beberapa keterangan keturunan, masyarakat sekitar dan artikel serta dokumen yang di dapat oleh SelidikKasus.com bahwa Sultan Pinang Awan berasal dari Pagaruyung dan merupakan keturunan atau anak kandung dari Sultan Alamsyah Syaifuddin, yang merantau ke Hotang Momuk (Pinang Awan) serta diangkat menjadi Raja setelah masyarakat mengetahui bahwa beliau keturunan Raja/Sultan.
Penelusan team SelidikKasus.com bersama dengan salah satu keturunan dan ahli waris yakni R. SN (62), “Sebelumnya situs sejarah atau makam ini hanya berupa tanah bergunduk dan dilindungi dengan kawat berduri dan sebuah pintu besi. Tahun 2013 bersama dengan sebahagian keturunannya bermufakat membangun makam dengan dana swadaya dan tahap awal hanya makam Sultan (Pria) walaupunitu belum rampung. Untuk pembangunan tahap awal di prakarsai oleh salah satunya kerabat keluarga yakni A. Nasution (48) yang merupakan anak kandung dari R. Syarifuddin Nasution Bin Raja Andak Amir Bin Raja Mandak yang tinggal di Pematangsiantar” imbuhnya.
Disela-sela pembicaraan dalam penelusuran situs sejarah ini, beliau berharap “Hendaknya Pemkab Labuhanbatu Selatan dapat memperhatikan situs sejarah ini, dan juga berharap juga perhatian dari perusahaan BUMN dan Swasta yang ada disekitar”, tambahnya lagi.
Bertemu dengan beberapa masyarakat sekitar Rabu (19/8/20) salah satunya S (45) dan Aji (68) menuturkan “Sangat disayangkan situs sejarah dan makam pembesar ini terabaikan, dan tidak mendapat perhatian. Padahal makam ini banyak di ziarahi para tokoh, kepala daerah dan bahkan calon kepala daerah” ucap salah satunya.
Hendaknya ini menjadi perhatian dari pemerintah daerah setempat, dan jika dilihat dari sekitar makam jika dilakukan pemugaran dan penggalian sejarah, ini akan menjadi potensi objek wisata dan penelitian baik dari domestik ataupun negara tetangga. Keyakinan tersebut karena diduga jejak keturunan sampai ke negeri jiran Malaysia dan Brunai Darussalam.
Team.SK Labuhanbatu/MM