Jombang (Selidikkasus com)- Guna memutus mata rantai virus Covid-19 pedagang yang ada di Pasar Sumobito Kabupaten Jombang Jatim di adakan rapid test, Terdapat 160 orang yang mengikuti rapid test dari Pemprov Jatim itu. Untuk hasil diketahui ada empat warga yang menunjukkan reaktif.
Mustaghfirin Camat Sumobito mengatakan, warga sebagian besar yang di rapid tes itu adalah para pedagang yang ada di pasar setempat. “Ada yang sebagian yang ikut rapid test staf kecamtan yang ikut juga,” kata Camat Sumobito Mustaghfirin.
Walaupun tidak disebutkan siapa saja, ia menyebutkan ada empat orang yang hasilnya menunjukkan reaktif. Selanjutnya, warga yang diketahui reaktif tersebut akan dilakukan pengambilan uji swab. “Memang dilihat waktu rapid test di pasar sumobito hasil ada empat orang yang reaktif,” sebut Camat.
Camat Sumobito menyampaikan memang di Sumobito merupakan satu titik kosentrasi. “Setelah Pasar Peterongan berganti Sumobito, soalnya disini paling banyak,” tegas Camat Sumobito.
Dipertanyakan mengenai Desa Plosokerep dusun Plososantren yang gagal sebagian warga tidak mau di rapid test yang rencananya akan di adakan tanggal (18/6/2020) bersamaan dengan Desa Badas.
“Untuk susialisasi kemarin sudah dilaksanakan di Kabupaten Jombang. Rapid test juga akan dilaksanakan di dua desa yang merupakan program Pemprov Jatim,” tambahnya.
Camat Sumobito juga menjelaskan untuk selanjut dua desa juga akan di rapid test yaitu Desa Badas dan Plosokerep, data sudah ada di puskesmas yang pastinya dua desa ini disediakan 200 rapid test,” imbuhnya.
Menurut Camat Sumobito Mustaghfirin, paling banyak dilakukan di Desa Badas. “Karena di desa tersebut terdapat paguyupan pabrik tahu. Untuk Desa Plosokerep tidak banyak, mungkin 22 yang kemarin saja,” pungkasnya.
Sebelumnya, di Desa Plosokerep dusun Plososantren warga RT 02/RW 04 menolak untuk di rapid test pada tanggal (10/6). Tim Gugus Tugas beserta PP Covid-19 Kabupaten Jombang, mengadakan sosialisasi kepada warga sekitar.
(Lp. Usm/Hr)