Menkopolhukam Prof. Mahfud Md: Masyarakat Jangan Mengentengkan Covid-19, Tetapi Juga Jangan Menjadi Takut Untuk Menghadapinya

Banten, selidikkasus.com – Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Prof. DR. H. Mahfud Md, MH., menyebut rata-rata kematian per hari karena pandemi virus Corona sebanyak 17 orang. Dia berdasar pada data per Januari sampai April 2020.

“Saya katakan, di Indonesia itu orang mati setiap hari itu 4.884 orang. Rata-rata setiap hari yang mati karena Corona dari tanggal 1 Januari (2020) sampai dengan akhir April (2020) itu 131 hari, itu sehari rata-rata cuma 17 (orang),” kata Mahfud saat halalbihalal virtual bersama keluarga besar Universitas Sebelas Maret yang disiarkan langsung di YouTube Universitas Sebelas Maret, seperti rilis keteranganya yang dilihat selidikkasus.com, Rabu (27/5/2020).

Mahfud mengatakan, angka kematian karena kecelakaan lalu lintas sembilan kali lebih banyak jika dibandingkan dengan kematian karena virus Corona (Covid19).
Dia juga mengatakan angka kematian Corona di dunia lebih rendah jumlahnya dibanding dengan kematian karena penyakit TBC, dan diare.

“Angka mati karena kecelakaan lalu lintas itu 9 kali lebih banyak dari pandemi Virus Corona. Berkali-kali orang lebih banyak mati karena mengindap HIV AIDS, dan karena diare. Kalau di dunia itu yang mati karena diare selama 131 hari itu sebanyak 560 ribu, yang mati karena Corona itu cuma 280 ribu. Loh yang mati karena kanker itu 3 juta orang di luar Corona,” ujarnya.

Meski demikian, mahfud menyampaikan masyarakat jangan mengentengkan Corona tetapi juga jangan menjadi takut untuk menghadapinya.’Mahfud pun membantah tudingan masyarakat yang menilai bahwa pemerintah selama ini main-main menghadapi virus Corona.

“Maksud saya, saudara jangan entengkan Corona. Kita harus anggap ini, tetapi jangan juga menjadi takut betul. Dulu waktu awal-awal Corona itu, kita sudah antisipasi lama, itu tudingan orang-orang maaf yaah, waduh pemerintah itu main-main ada Corona baru sadar. Loh nggak ada,” ucapnya.

“Tetapi ingat Corona itu muncul akhir Desember. Dan baru dinyatakan serius lockdown di Wuhan itu tanggal 23 Januari. Namun, pada tanggal 28 Januari pemerintah sudah menggumumkan tutup penerbangan Jakarta Beijing artinya apa? Serius kan kita sudah sejak awal,” kata Mahfud Md..
[Tomy\Kaperwil Banten]