selidikkasus.com – Rektor Universitas Ibnu Chaldun Banten, Prof. DR. H. Musni Umar, MA., urun tanggapan terkait rencana masuknya 500 tenaga kerja asing (TKA) asal Cina ke Indonesia.
Dia meminta Menteri Pertahanan, H. Prabowo Subianto mendeteksi keberadaan puluhan kapal laut dari Cina di Sulawesi Tenggara.
“Yang terhormat Bapak Menhan RepubIik Indonesia tolong dikawal puluhan kapal Cina setiap hari masuk di Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Ini amat penting untuk keselamatan NKRI,” kata H. Musni melalui telepon seluler, dan akun resminya kepada selidikkasus, dikutip Rabu (29/4).
Pada Senin (27/4), Gubernur H. Ali Mazi sudah mengatakan penolakan terhadap kebijakan pemerintah pusat untuk mendatangkan TKA Cina itu.
Ali Mazi pun telah menggelar rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), DPRD Sultra, Danrem, Kapolda, dan Imigrasi.
“Walaupun surat-surat pendukung bebas dari penularan pandemi virus corona, namun tetap tidak bisa kita terima, sebab beberapa waktu lalu kedatangan 49 TKA Cina juga mengundang reaksi penolakan dari masyarakat,” kata Ali melansir detiksultra di Rumah Jabatan (Rujan) Gubenur Sultra, Senin (27/4).
Ali mengaku bakal berkoordinasi dengan PT VDNI terkait kedatangan 500 TKA Cina itu.
Dia berharap pihak perusahaan bisa bekerja sama dengan menunda kedatangan mereka. “Nanti, setelah wabah Covid-19 ini berakhir, baru akan dibicarakan kembali,” ungkapnya.
Sementara, Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, KH Anwar Abbas, meminta pemerintah untuk bersikap tegas dengan melarang tenaga kerja asing (TKA) terutama dari Cina untuk masuk ke Indonesia. Pasalnya, bangsa Indonesia tengah berusaha dan berjuang memutus mata rantai penularan virus corona yang sudah sangat banyak merugikan.
“Kehadiran mereka yang masih bebas keluar masuk negeri ini tentu benar-benar telah menyakitkan hati kita sebagai bangsa,” kata KH. Anwar dalam keterangan resminya, Rabu (29/4).
Dia menambahkan, pabila hal ini terus berlanjut, maka akan membuat kepercayaan rakyat kepada pemerintah menjadi bermasalah.
“Hal itu tentu jelas tidak baik bagi kehidupan bangsa dan negara ini kedepannya,” ujarnya..
(Tomy,)
Leave a Reply