![IMG-20250213-WA0014](https://selidikkasus.com/wp-content/uploads/2025/02/IMG-20250213-WA0014-678x381.jpg)
BANJARNEGARA-Tersinggung status di Facebook (FB) seorang pria berumur 48 tahun Warga Ratamba, dikeroyok dan dianiaya saat hendak pergi ke ATM untuk mengambil uang. Kejadian itu berlangsung pada Rabu tanggal 13 Februari 2025 siang hari, dalam video yang berdurasi 30 Menit,
ada ucapan “ ora due nyali Asuuu, relawan lara atine bajingan, asuuu pancen,”. Kejadian itu saat ada kunjungan Kapolres Banjarnegara ke Lokasi Bencana Desa Ratamba. Kunjungan ini untuk memberikan bantuan sembako dan trauma heling Kepada korban bencana tanah bergerak di dukuh Kaierang Desa Ratamba Kecamatan Pejawaran Kab Banjarnegara.
Para Pelaku merasa tersinggung akibat status korban didalam Facbook Aji Setyawan Andika yang menulis ”Relawan di lokasi bencana harus diisi dengan orang-orang yang yang kerja penuh kasih dan momong bukan sosok temperamental, dan hanya mementingkan golongan dan individu saja, makanan yang terdampak kasihan mereka, bukan dinikmati sendiri, kalau belum siap mending tidak usah jadi relawan kebencanaan,bikin masalah saja.” Dalam status Korban tidak detai relawan yang dimaksudkan dalam tulisanya.
Sebelum kejadian korban waktu itu hendak menuju ke Bank Surya Yudha yang berada di Pasar Batur, namun belum nyampai ke Pasar Batur, tepatnya setelah pasar Ratamba lokasi di komplek pertigaan arah TPU Ratamba ada orang yang bernama T berteriak dan kemudian orang-orang disekitar Pasar ratamba menghampiri menghadang, mengelilingi korban bersama pelaku lainnya yang tidak dikenal awalnya menendang dada dan memukul korban.
Kemudian di lanjut IA menendang dibagian kepala korban, dan dua orang lainnya dan Sijak memukul kepala bagian belakang. Lalu Kapolsek Pejawaran dan Camat memisah, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pada hari itu juga awalnya dibawa ke Kantor desa oleh Relawan BPBD dan anggota Polri, untuk diamankan.
Akhirnya korban melaporkan penganiayaan dan pengroyokan ke Polres Banjarnegara, pihak dari korban dan keluarganya langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian. Korban mengatakan bahwa kejadian ini diduga berawal dari ketersinggungan status korban(AS) di sebuah Facebook miliknya dan para pelaku merasa tersinggung.
“Para Pelaku sudah punya dendam lama yang merupakan warga satu desa dan masih satu famili, yang memanfaatkan ketersingungan status korban di Facebook tentang relawan, karena status yang di buat oleh korban, maka pelaku menghadang waktu itu bertepatan kunjungan Kapolres, kunjungi bencana tanah gerak dari arah yang belamanan, pelaku sempat menghadang dan ada yang berteriak dan memprofokasi sampai memukul menendang sampai kepala masih terasa sakit,” ungkap korban didampingi Kakak perempuanya Erna Kamis (13/2-2025).
Lanjut Aji, kejadian penganiayaan itu dilakukan antara jam 11.00-11.30 WIB an siang menjelang duhuran, para pelaku sudah dendam sejak lama dengan keluarga kami, karena kakak saya juga sering menjadi korban, paralon yang mengairi ladangnya dirusak oleh para pelaku, dan bertepatan dengan ketersinggungan para pelaku akhirnya merencanakan dan meluapkan penganiayaan dan penggroyokan dilakukan oleh beberapa orang yang masih satu famili.
“saat T menghadang beserta 3 orang lainya IA, CF, A temannya yang masing famili kemudian orang-orang yang berada disekitaran pasar Ratamba menghampiri, ada yang teriak saat Korban diamankan, “ora due nyali, relawan lara atine bajingan asuu pancen” dipukul ditendang sampai babak belur, kepala bagian belakang korban masih terasa sakit, memar di dekat kedua mata bengkak, kemudian kebetulan ada polisi yang mengamankan saat kunjungan kapolres Banjarnegara, untuk menghindari hal-hal yang tidak dingingkan akhirnya saya dibawa.” Cerita Aji.
Pada saat dibawa motor oleh Relawanpun korban di teriaki asu celeng telawan lara atine dan dipukuli, hidung mulut dipukul, dahi keduanya hingga berdarah, bagian wajah sampai HP tidak tahu keberadaanya. “Setelah melakukan penganiayaan, pengroyokan, pelaku (T, IA, CF, A) dan setelah korban diamankan dibawa naik sepeda masih ada yang memukul dan menendang,” tambah kakak korban.
Menurutnya kakak korban jika adanya ketersinggungan akan status adiknya sepatunya tidak dilakukan main hakim sendiri, ini kan negara hukum sudah sepantasnya tabayun, diklarifikasi akan tulisan adik saya, apakah mengenai hal yang dimaksud sehingga menyebabkan tersinggung, menurutnya dari pelaku kebanyakan bukan mengenai status adiknya namun disinyalir sudah dendam sejak lama dengan adiknya dan keluarganya.
“Adik saya setelah mau diamankan masih di pukul, para pelaku kebanyakan masih satu family, yang mempunyai dendam dengan keluargaku, para pelaku juga pernah menganiaya dengan korban lain dan merusak paralon kami di ladang, dan video kejadian penganiayaan sudah tersebuar di warga kebetulan pas ada kunjungan Kapolres dan Keluarga meminta agar kasusnya segera di proses agar para pelaku mempertanggungjawabkan perbuatanya,” tutupnya. (One)