KETUA GRD BERSAMA KLK–M DAN PULUHAN WARGA ALIANSI GELAR BERSATU: USIR PAKSA ALAT BERAT, TOLAK AKTIVITAS PERTAMBANGAN

 

Morowali- Gerakan Revolusi Demokratik Komite Kabupaten Morowali (GRD-KK Morowali), Komite Literasi Kerakyatan-Morowali (KLK-M), bersama Aliansi Masyarakat Desa Geresa dan Laroue (GELAR) Bersatu, kembali melakukan penolakan tambang batu gamping, penolakan berlangsung di Desa Laroue Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah (25/5/24)

“Kami minta kepada pihak pihak terkait agar menarik seluruh alat berat untuk keluar dari desa laroue” kata Amrin ketua GRD KK-Morowali

Pada malam hari ini kami kembali melakukan aksi penolakan tambang batu gamping yang akan beraktivitas didesa Laroue dan Geresa, aksi penolakan tambang ini dilakukan karena pihak perusahaan lagi-lagi memaksakan alat berat masuk ke wilayah perkebunan masyarakat setempat, yang sejak awal kita sudah berdiri untuk menolak segala aktivitas tambang. Ucapnya

Ia juga menyampaikan bahwa, Kawan-kawan Aliansi mendapat kabar Pada pukul 17.46 WITA, bahwa pihak perusahaan ditemani beberapa Pemerintah Desa telah mendatangkan alat berat dan langsung menuju lokasi WIUP dengan diam diam, melintas mengunakan jalan tani masyarakat Desa Laroue.

“Atas tindakan inilah kami kembali melakukan aksi untuk mendesak pihak perusahaan segeraa mengeluarkan alat mereka dari desa larouee dan kepada Instansi terkait untuk memulangkan alat tersebut tanpa syarat, tiiga unit alat berat yang diturunkan malam hari ini harus segera keluar dari desa laroue hal ini sesuai permintaan masyarakat setempat”

Atas perjuangan dan kekompakan kita semua pada pukul 02.10 WITA, tiga unit alat berat perusahaan tersebut dipulangkan dan dikeluarkan dari desaa laroue, dalam pengawalan ketat TNI dan POLRI.

Kepada Pemerintah Provinsi dan Daerah untuk segera cabut dan tolak tujuh WIUP yang ada di Desa Laroue Dan geresa, karena yang dibutuhkan masyarakat hari ini tindakan nyata keberpihakan pemerintah kepada masyarakat bukan menjadikan rakyat sebagai korban atas hadirnya investasi, jika dalam waktu dekat pemerintah tidak mengambil tindakanl pada saat aksi aksi sebelumnya maka aksi penolakan yang lebih besar akan kami lakukan. Tutup Amrin(Redaksi)

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*