Jambi. 06/23. Perusahaan perkebunan PT DAS, grup ASEAN AGRI diduga pekerjakan anak dibawah umur dan kurangnya kesejahteraan karyawan.
Untuk itu dinas tenaga kerja dan KPAI kabupaten tanjung jabung barat diminta segera turun tangan untuk menindak tegas PT DAS tersebut.
Terkait hal ini dinas tenaga kerja tanjab barat langsung turun ke lokasi, Namun sudah 2 pekan ini hasil tim investigasi dari dinas tenaga kerja kabupaten tanjab barat masih dipertanyakan,,??
Pasalnya hingga saat ini pihak dinas tenaga kerja, ketika ditanya mengenai apa hasil dari tim yang turun melakukan investigasi kelaparan tersebut, masih bungkam.??
Padahal dari investigasi kami dilapangan dimana puluhan anak dibawah umur ditemukan sedang bekerja mengumpulkan berondolan dari TBS yang dipanen oleh karyawan perkebunan PT DAS yang tidak lain adalah orang tua atau keluarga anak anak tersebut.
Salah satu karyawan yang tidak mau disebutkan namanya berisinal R ketika ditanya mengapa anaknya ikut bekerja dan mengapa anaknya tidak bersekolah ?kepada wartawan beliau mengatakan,
“Kalau bekerja sendiri tentu target atau basis sulit didapat pak, jadi saya bawa lah anak istri saya udah membantu agar target atau basis memanaen TBS bisa dapat, itupun kalau hanya target atau basis saja yang kita dapat, nanti kita gak dapet kesejahteraan lain, seperti gak dapat susu gitu. Ujarnya.
Kami pun bertanya kembali,mengapa anaknya tidak bersekolah?
” Saya belum mampu menyekolahkan anak karena belum mampu untuk membiayai sekolah nya pak. Ujarnya kembali.
Dalam kesempatan ini kami pun mengkomfimasi beberapa karyawan yang berada di perumahan G 8 dimana karyawan disini tidak mempunyai kebutuhan air bersih untuk memasak dan air minum, selain untuk mandi yang diambil dari air kolam yang disediakan perusahaan.
Pihak perkebunan PT DAS melalui salah satu mandor panen berisinal PS yang kami temui dilapangan, ketika ditanya apakah kondisi demikian diketahui pihak perkebunan PT DAS terkait adanya keterlibatan anak anak dibawah umur yang ikut bekerja?
Kepada kami pak mandor mengatakan ” Anak anak itu dibawa oleh orang tuanya masing-masing, bukan disuruh oleh pilih perut pak,
Apakah kondisi ini diketahui oleh perusahaan perkebunan PT DAS ? Dan hasil berondolan TBS yang dikuasai oleh anak-anak ini dibayar berapa upah nya per kilo gram?
“Ya kami tau, tapi yang lain saya tidak tau, namun sekali lagi saya bilang anak anak itu dibawa oleh orang tua nya masing-masing, bukan disuruh oleh perusahaan. Ujarnya kembali.
” Kalau mengenai berondolan TBS yang dikumpulkan anak anak tadi itu tetap ditimbang dan dibayar oleh perusahaan . Ujarnya pak mandor kembali.
Terkait hal ini kepada kami pihak perut perkebunan PT DAS melalui Pak saragih selaku Jeneral Menejer nya menjawab,
“Mengenai air bersih itu kita berulang kali mencoba sumur bor namun tidak ada yang berhasil. Ujarnya.
Namun pak JM berisinal Saragih ketika ditanya mengenai adanya anak anak dibawah umur yang ikut bekerja mencari berondolan TBS, beliau sama sekali tidak menjawab. /ngl