![IMG_20221013_190853](https://selidikkasus.com/wp-content/uploads/2022/10/IMG_20221013_190853-678x381.jpg)
Morowali- Persoalan Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat(Pamsimas) di Desa Kolono Kecamatan Bungku Timur Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah Masih terbangkalai Belum berfungsi
Masalah Pekerjaan Pamsimas di Desa Kolono yang sumber Anggaran APBD sampai hari ini belum berfungsi dan difungsikan, belum dirasakan oleh masyarakat, sehingga sampai saat ini masyarakat bertanya-tanya bahkan itu sudah hancur,”Kata Irwan Arya saat ditemui dikediamanya, Kamis(13/10/2022), Lanjutnya, Pamsimas itu kalau tidak saya keliru tahun lalu kayaknya, tahun 2021 yang jelas Anggarannya Pamsimas dari APBD.
Belum selesai sudah hancur dan pipanya sudah pada hilang, dimana fungsi sebagai pengelolah mungkin sebagai pemerintah yang ada disini membiarkan masalah hal itu, apakah dia sudah selesai. tapi faktanya masyarakat tidak menikmati tapi sudah habis hancur. Tambah dia, Masuk lagi Anggaran baru ini proyek Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sementara progres pekerjaan ini. Kalau masalah Pamsimas sama sekali tidak berfungsi,”Tegas Arya.
Saya sebagai masyarakat hari ini sangat dirugikan dalam arti pekerjaan program Pamsimas yang masuk di desa Kolono ini tidak maksimal dikerjakan dan tidak difungsikan oleh masyarakat tidak ada manfaatnya, tidak dirasakan secara langsung. Kalau bisa tim Auditor dari pihak pemerintah maupun Pihak Penegak hukum Kejaksaan coba diperiksa masalah ini pasti ada penyimpangan,”Menurut kata Arya.
Kalau anggarannya Pamsimas belasan juta dan itu yang semestinya harus dikerjakan oleh atau diborongkan atau dipihak ketiga kan, tapi itu dia suruh masyarakat kerja bakti kan aneh disitu. Selama ia proyek harus dipihak ketiga kan tapi itu masyarakat yang dia suruh kerja bakti dan yang suruh masyarakat kerja bakti Pamsimas Kepala desa(Kades) Kolono, “Ucap Irwan Arya mantan ketua DPRD Morowali ini.
“Terpisah Kepala desa Kolono Nulfa’i menjelaskan, jika Program Pamsimas di Desa Kolono tidak bermanfaat karena dari teman- teman Pamsimas saya tidak tau seperti apa cara mereka melakukan kegiatan itu, awalnya saya usulkan ke teman- teman Pamsimas coba dilihat itu sumber airnya seperti apa modelnya apakah bisa diahlikan ke perkampungan dan ternyata bisa dialihkan. Setelah itu di proses desa Kolono bahwa dapat Pamsimas sehingga ada pernyataan juga dari Desa, sambil berjalan ternyata perencanaan teman- teman ini. bisa mengalir, tapi menggunakan alat mesin pendorong mesin pompa submer sible,”Terang Nulfa’i.
Yang jadi masalahnya biaya air untuk mengalihkan itu karena besar harus kita belikan pulsa, karena dia kemarin itu menggunakan alat. saya kira kemarin akan dibangun Bak tinggi ternyata cuma sampai segitu saja. Memang Kalau dilihat segi azaz manfaatnya betul kita akui untuk saat ini sisi manfaatnya programnya tidak ada. Tetapi kebetulan ada program yang dari APBN PDAM kita sambungkan saja disitu. Makanya lalu dari teman- teman PDAM mengkonfirmasi kami, mau melakukan pemasangan Pipa disini dijalur ini. dan saya sampaikan tidak usah dipasang sudah ada pipa yang sudah kita pasangkan yang program Pamsimas tinggal disambungkan saja, Itu Pipa Pamsimas masih menumpuk di depan rumahnya Sekdes,”Bersambung.
Red
Leave a Reply