
Bajawa, NTT , 18 Februari 2021- “12 orang tahanan tertahan selama lebih dari 6 jam di dalam bus sekolah yang membawa para tahanan dihalaman parkir Kejaksan Bajawa saat menunggu koordinasi pihak kepolisian resort Nagekeo, pihak kejaksaan dan pihak Rutan Bajawa.
Menurut informasi dari pihak yang tidak bisa kami sebutkan namanya, Pihak Rutan sempat menolak tahanan yang akan di titipkan oleh pihak Polres nagekeo dan Kejaksaan karena perkara mereka belum disidangkan dan masa pemeriksaan yang telah habis masa waktunya yaitu 60 hari.Adapun kasus tersebut masih dalam proses peradilan di PN Bajawa yang rencananya akan kembali di gelar pada senin lusa tgl 22 Februari 2021
Para tahanan tersebut di ketahui adalah tersangka dugaan pengrusakan rumah Kapolres Nagekeo, yang di ketahui sebelumnya upaya gugatan praperadilan telah menjalani sidang pertamanya (16/2/2021), di pengadilan Negri Bajawa.
Saat dikonfirmasi kepada kuasa hukumnya, mereka mengatakan tidak mendapatkan informasi dan pemberitahuan langsung dari pihak Polres dan Pihak dari Kejaksaan.
Kami tidak mendapat pemberitahuan secara resmi dari pihak Polres maupun pihak Kejaksaan, tentang perpindahan para klien kami. Kami patut menduga bahwa pihak Polres dan sekarang kejaksaan kurang profesional sebagai penegak hukum, kami sebagai advokat yang diakui oleh undang undang, dan memiliki posisi sama dalam proses penegakan hukum , idealnya kita sama sama menunjukkan perilaku yang sama sama profesional sesuai fungsi dan kewenangannya kita masing masing.
Kami para advokat adalah salah satu dari 4 pilar catur wangsa. Dengan kejadian ini pihak advokat berencana akan berkonsultasikan kejadian ini ke kompolnas dan komisi kejaksaan RI. Tim kuasa hukum Andre tatum dan Rekan (ntt )