Kunjungan Ays – Bsa ke Pasar Impres Tanjung Morawa Menuai Kritik, Ada Yang Komplin di Bagi 75 Ribu

 

Deli Serdang– Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Deli Serdang Ays – Bsa mulai mendapat sorotan kritis dari masyarakat terkait beberapa kebijakan dan janji politik yang mereka sampaikan.

Meskipun dikenal dekat dengan warga, beberapa pihak merasa skeptis terhadap janji-janji yang disampaikan selama masa kampanye.

Salah satu kritik yang muncul terkait janji perbaikan infrastruktur pasar, terutama di Pasar Impres Tanjung Morawa.

Dalam kunjungannya ke pasar tersebut, Ays – Bsa menyampaikan akan memperbaiki drainase dan jalan pasar yang berlumpur, jika terpilih.

Namun, beberapa pedagang dan masyarakat setempat merasa pesimis, mengingat Ays sebelumnya telah menjabat sebagai Wakil Bupati, tetapi perbaikan infrastruktur pasar tersebut belum juga terealisasi.

“Beliau dulu kan sudah wakil bupati, kenapa masalah drainase ini tidak diselesaikan sejak awal? Baru sekarang di masa kampanye bicara soal perbaikan. Ini hanya janji politik saja,” ujar salah seorang pedagang yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, beberapa warga juga mengeluhkan ketidakteraturan dalam tata kelola pasar.

Meskipun Ays dan Bsa berjanji akan menata pasar tanpa mengusir pedagang, sebagian pedagang merasa khawatir bahwa penertiban tersebut hanya akan menjadi tindakan sementara dan tidak memberikan solusi jangka panjang.

Pengelolaan pasar yang dijanjikan akan diserahkan kepada asosiasi pedagang juga dinilai masih kurang konkret, tanpa penjelasan jelas mengenai mekanisme dan tanggung jawab yang akan diberikan.

“Tidak ada penjelasan bagaimana penataan itu akan dilakukan secara konkret. Kami takut ini hanya akan menjadi proyek pemerintah yang tidak tuntas, seperti sebelumnya,” ungkap seorang pedagang lainnya.

Selain itu, beberapa kalangan menganggap Ays dan Bsa belum menawarkan solusi yang memadai untuk masalah-masalah krusial lain di Deli Serdang, seperti pengangguran dan kesejahteraan masyarakat di wilayah-wilayah pedesaan yang masih tertinggal.

Kritik-kritik ini diharapkan dapat menjadi perhatian baginya untuk lebih transparan dan konkret dalam menawarkan solusi, agar masyarakat dapat benar-benar simpatik padanya, bukan sebatas omongan doang (omdo), karena dianggap dia pernah menjabat sebagai pimpinan Deli Serdang 5 tahun sebelumnya.

Masyarakat berharap pemimpin yang terpilih nantinya tidak hanya memberikan janji-janji, tetapi juga membuktikan komitmen mereka dengan tindakan nyata.

“Halah, capek awak hayo-hayokan warga agar ramai sambut kunjungan, tapi netes cuma 75 ribu,” sebut pria yang mengaku tim relawan Ays – Bsa dan minta namanya dirahasiakan. (*).